News
Jumat, 7 Februari 2020 - 08:00 WIB

Kisah Perwira Muda AL Buat Kapal Selam Pakai Mesin Mobil

Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kapal Selam Alugoro 405 (Antara)

Solopos.com, SOLO -- Indonesia kini berbangga setelah menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. Hal ini ditandai dengan lolosnya Kapal Selam Alugoro 405 dalam serangkaian pengujian. Jauh sebelum itu, upaya membangun kapal selam sudah dilakukan sejak 1947.

Adalah Letnan J. Ginagan, seorang perwira muda Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) yang kali pertama bermaksud membangun kapal selam untuk menambah kekuatan armada tempur Indonesia.

Advertisement

Putra kelahiran Sibolga, Sumatra Utara, 23 April 1918 dan lulusan Akademi Angkatan Laut Belanda di Den Helder ini membuat sebuah kapal selam mini secara mandiri. Tujuannya sederhana yaitu untuk bisa menghancurkan kapal perusak AL Belanda.

Keinginan itu tidak lepas dari efektivitas kapal selam selama Perang Dunia II dalam menghancurkan musuh. Tercatat dua kapal induk, 10 kapal penjelajah, dan sepuluh kapal perusak milik sekutu berhasil ditenggelamkan oleh torpedo-torpedo kapal selam Jerman, U-Boat, di Samudra Atlantik.

Advertisement

Keinginan itu tidak lepas dari efektivitas kapal selam selama Perang Dunia II dalam menghancurkan musuh. Tercatat dua kapal induk, 10 kapal penjelajah, dan sepuluh kapal perusak milik sekutu berhasil ditenggelamkan oleh torpedo-torpedo kapal selam Jerman, U-Boat, di Samudra Atlantik.

Sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id, Kamis (6/2/2020), kapal selam mini buatan Ginagan itu berawak satu itu. Kapal selam itu menggotong sebuah torpedo dan diuji coba di Kalibayem, sebelah barat Kota Yogyakarta.

Pembuatan kapal selam itu dimulai sekitar Juli 1947 di Yogyakarta dengan anggaran kurang lebih 35.000 (ORI). Panjang kapal selam yang tidak berperiskop ini 7 meter, dengan lebar 1 meter, dan DWT 5 ton.

Advertisement

Alat penggerak kapal tersebut sebuah mesin mobil Fiat berkekuatan 4 PK, sedangkan sebagian badan kapal digunakan untuk tangki bensin.

Uji gerak, uji apung, dan uji selam berhasil dengan mulus. Namun naas, ketika saatnya digelar uji torpedo, tali pengikat torpedo tidak bisa lepas dari kapal.

Akibatnya, kapal selamnya justru tertarik oleh torpedo. Walhasil, pembuatan kapal selam gagal. Waktu Belanda menyerbu Yogyakarta, 19 Desember 1948, kapal selam eksperimental itu pun disita oleh pasukan penjajah.

Advertisement

Sekitar 72 tahun berselang, Indonesia berbangga memiliki Kapal Selam Alugoro yang sepenuhnya digarap di PT PAL di Surabaya. Nama Alugoro diambil dari salah satu cerita pewayangan yaitu senjata gada yang dimiliki oleh Prabu Baladewa, tokoh wayang yang dikenal adil, tegas, dan jujur.

Alugoro merupakan hadiah dari Batara Brama, yang merupakan guru dari Baladewa. Senjata ini memiliki kekuatan pemusnah yang sangat dahsyat. Senjata Alugoro berbentuk gada dengan kedua ujungnya yang runcing.

Sebelumnya, nama Alugoro juga pernah digunakan sebagai nama kapal selam yang didatangkan dari Uni Sovyet yaitu RI Alugoro - 406 yang merupakan bagian dari paket pengiriman 12 kapal selam Whiskey Class.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif