SOLOPOS.COM - Justine Clarke (Teenvogue.com)
Kisah inspiratif kali ini tentang wanita difabel pertama yang menjadi peserta Miss World.
Solopos.com, ADELAIDE – Biasanya, kontes kecantikan dunia didominasi oleh peserta berwajah cantik, tubuh sempurna, serta otak yang cemerlang. Semua kriteria itu menjadi modal yang akan menjadi pertimbangan juri memilih pemenang. Namun, pemandangan berbeda terlihat di ajang pemilihan Miss World Australia 2017.
Ajang yang diselenggarakan guna memilih wakil Australia untuk di kirim ke Miss World itu ternyata juga memberi kesempatan kepada wanita dengan keterbatasan fisik, Justine Clarke, 26.
Pihak penyelenggara sengaja memberikan kesempatan kepada Justine, wanita penyandang cacat untuk ikut bersaing dengan kontestan lain pada seleksi Miss World untuk mewakili negara bagian Australia Selatan.
Direktur MissWorld, Deborah Miller, mengatakan keterlibatan Justine Clarke dalam ajang tersebut memperlihatkan bahwa kecantikan tidak hanya dipandang dari fisik.
“Kami bukan hanya mencari wanita cantik. Seorang pemenang ajang ini dituntut aktif dalam kegiatan sosial dunia. Dan Justine adalah sosok wanita yang amat menginspirasi,” tutur Deborah seperti dikutip Solopos.com dari Dailymail, Jumat (14/4/2017).
Meski tidak berhasil menjadi pemenang, keiikutsertaan Justine menjadi buah bibir di kalangan warga dunia maya (netizen). Sebab, ia merupakan penyandang cacat pertama yang pernah lolos ke final dalam seleksi Miss World untuk mewakili suatu negara.
Kendati demikian, Justine merasa sangat puas dengan pencapaiannya. Ia sangat berterima kasih kepada pihak penyelenggara yang memperbolehkannya ikut dalam ajang tersebut. Ia juga sangat terkesan dengan keramahan para kontestan yang selalu mendukungnya.
“Aku ingin catwalk menjadi tempat yang adil untuk semua orang. Aku ingin membuktikan bahwa kursi roda tidak membatasi ruang gerakku. Aku ingin menjadi role model perempuan muda, bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan,” tutur Justine Clarke seperti dikutipdari Glamour.
Meski tidak berhasil meraih predikat juara pertama, Justine tidak pulang dengan tangan kosong. Keberanian dan tekad yang kuat membuatnya menyabet gelar sebagai duta amal dalam ajang tersebut.