News
Jumat, 17 Maret 2017 - 09:00 WIB

KISAH INSPIRATIF : Gotong Royong Ala Info Cegatan Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Grup Facebook Info Cegatan Jogja (Facebook/ICJ)

Kisah inspiratif datang dari komunitas Facebook Info Cegatan Jogja.

Solopos.com, SOLO –– Era saat ini yang kian memudahkan membuat komunikasi dapat dilakukan hanya dengan menjentikkan jari. Menggunakan gadget alias gawai untuk berbagi bersama orang terdekat telah menjadi bagian dari gaya hidup. Keberadaan media sosial pun memungkinkan untuk itu.

Advertisement

Ke mana pun pergi, gawai yang telah lekat di tangan secara otomatis akan mendorong penggunanya untuk update. Lekatnya manusia dengan media sosial membuat banyak hal bisa dilakukan. Orang bisa memanfaatkannya untuk sekadar curhat, berbagi informasi, atau saling membantu.

Yanto Sumantri Ali membuka acara bakti sosial (Facebook/Info Cegatan Jogja)

Advertisement

Yanto Sumantri Ali membuka acara bakti sosial (Facebook/Info Cegatan Jogja)

Salah satu forum yang cukup viral memanfaatkan media sosial guna bahu membahu adalah grup Facebook Info Cegatan Jogja (ICJ). Forum daring ini kerap menjadi sumber informasi bagi warga Jawa Tengah dan Jogjakarta. Isinya beragam topik, mulai dari kecelakaan dan kemacetan lalu lintas sampai informasi kehilangan dan kasus pencurian.

Pendiri ICJ, Yanto Sumantri alias Antok mengaku ICJ sejak kali pertama online bertujuan untuk kepentingan bersama. Para membernya kerap melempar topik yang menjadi permasalahan umum di tengah masyakat. Setelah topik itu diangkat, ribuan anggota ICJ bersahutan membalas. Mereka saling menyodorkan solusi sampai masalah itu dinyatakan selesai atau dalam bahasa ICJ-nya, “terkondisikan”.

Advertisement

“Lewat ICJ, orang boleh berbagi apa saja. Paling sering kejadian teraktual untuk mengingatkan anggota lain. Ada pula yang menulis kehilangan barang, dan tak lama kemudian ditemukan oleh sesama anggota ICJ,” kata Antok kepada Solopos.com, Rabu.

Bergerak

Lewat ICJ pula, sambung dia, orang yang berhalangan membantu dapat meminta anggota grup terdekat untuk bergerak. Permasalahannya pun tak melulu berat. Misalnya, kehabisan bensin atau ongkos, kerusakan kendaraan, hingga kemalaman dan tidak berani pulang.

Advertisement

Anggota ICJ akan berupaya membelikan bensin, mengantarkan ke bengkel, sampai mengiringi dalam perjalanan pulang. Semua itu dilakukan atas dasar sosial dan sukarela tanpa mengharapkan imbalan.

“Banyak kasus, anggota bertemu orang yang sedang kehabisan ongkos lalu ia posting di grup karena dia enggak punya uang berlebih. Anggota lain terdekat yang kebetulan memiliki uang berlebih mendatangi lokasi temuan. Akhirnya, orang itu bisa pulang karena gerakan kebersamaan anggota ICJ,” jelas Antok.

Kasus lain yang kerap mengemuka adalah penipuan di tingkat rumah tangga seperti pembelian bubut abate atau modus kejahatan kecil serupa. Anggota yang semula tak mengetahui modus tersebut, akhirnya paham lalu meneruskannya kepada orang lain. “Kami juga ingin agar anggota dapat mewaspadai informasi sesat. Mereka bisa menanyakan kebenaran informasi itu di ICJ agar tidak termakan hoax,” ulas pria 34 tahun itu.

Advertisement

Moderator

Saat ini, ICJ memiliki 10 orang moderator yang menerima dan memantau postingan. Setiap hari, seratusan sharing dibagikan dari gawai para anggotanya. Jika topik yang dilempar seru, dalam tempo satu jam, komentar yang ditambahkan bisa mencapai seribuan lebih. Moderator bertugas mematikan komentar apabila permasalahan berhasil “terkondisikan”.

Pemosting sendiri dapat menghapus atau tetap mempertahankan informasinya agar dapat terus dibaca member lain. “Gerakan ICJ ini enggak hanya terbatas di dunia maya. Kami juga kerap menggelar kegiatan di dunia nyata, di antaranya membuka posko mudik, atau patungan dana membangun rumah tidak layak huni,” ungkap Antok.

Penggalangan dana tersebut, kata dia, terbatas pada kondisi yang tidak bisa dibantu pemerintah.Mekanismenya, jika menemukan kasus di wilayah tertentu, sukarelawan diminta berupaya meneruskannya ke pihak pemerintah untuk pengajuan bantuan. Apabila pasca laporan, pemerintah tak dapat membantu karena terkendala hal tertentu, baru ICJ menggerakkan penggalangan dana lewat anggotanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif