News
Kamis, 20 Februari 2014 - 21:40 WIB

KISAH INSPIRATIF : Bocah Inggris Ini Hanya Bisa Makan Permen

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Finley yang hanya bisa makan permen (Dailymail.co.uk)

Solopos.com, LONDON – Seorang bocah asal Inggis menderita penyakit langka yang membuatnya alergi parah pada semua jenis makanan. Karena penyakit langka yang dideritanya itu, ia tak bisa makan makanan selayaknya anak-anak seusiannya kecuali mengonsumsi permen.

Penyakit yang dideritanya itu terbilang langka, sejenis alergi Enterocolistis eosinofilik. Finley Ranson menganggap makanan adalah hal yang menakutkan karena bisa menyebabkan pendarahan dalam tubuhnya. Dilansir Daily Mail, Selasa (19/2/2014), berbagai pengobatan telah ia jalani, salah satunya adalah di sebuah rumah sakit di Kota London, Inggris.

Advertisement

Berbagai cara ditempuh kedua orang tuanya untuk menyembuhkan alergi langka yang diderita Finley. Ratusan makanan telah dicoba dan akhirnya mereka hanya bisa pasrah, Finley sakit parah jika tak mengonsumsi permen. Ibunya, Rhys Ranson bahkan secara khusus harus menyiapkan permen yang dimakan oleh anak laki-lakinya tersebut.

Kondisi yang cukup memprihatinkan itu tak membuat Finley bersedih. Ia tetap merasa riang gembira menjalani hidupnya. Ia mengaku restoran ayam dan pub adalah tempat favorit baginya. Namun bukan berarti ia makan makanan yang disajikan, ia hanyalah duduk dan menemani orang tuanya makan. Ketika bertandang ke restoran Mc Donald’s misalnya, ia ternyata hanya meminati mainan yang bisa diperoleh di restoran siap saji tersebut.

Kakak Finley, Georgia juga menderita alergi parah pada jenis makanan susu, kedelai, dan telur. Namun kondisinya tidaklah separah yang dialami adiknya. Keadaan itu membuat sang ibu merasa bersalah dengan apa yang diderita olah anaknya. Penelian yang kini telah dijalani membuatnya berharap besar penyakit anaknya dapat diketahui dan ditemukan solusinya.

Advertisement

“Ini menjadi hal yang sulit bagi saya, saya menyalahkan diri sendiri dan bertanya-tanya apakah saya membawa gen yang buruk . Jika penelitian yang dilakukan tidak membatu Finley, mudah-mudahan itu akan membantu keluarga lain yang mengalami penyakit serupa,” ujar Rhys pasrah.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif