News
Rabu, 11 Maret 2015 - 13:55 WIB

KISAH INSPIRATIF : Bocah 10 Tahun Ini Jadi Mahasiswa Termuda di Inggris

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Esther Okade (CNN.com)

Esther Okade memiliki bakat yang luar biasa dalam hal matematika. Kebolehannya itulah yang mengantarkan bocah berusia 10 tahun itu menjadi mahasiswa termuda di Inggris.

Solopos.com, WALSALL – Esther Okade terlihat sama dengan anak-anak pada umumnya. Bocah berusia 10 tahun itu suka bermain boneka barbie dan suka berpenampilan seperti Putri Elsa di film Frozen.

Advertisement

Namun siapa sangka dengan umur yang masih belia, Esther Okade, telah terdaftar sebagai mahasiswa. Seperti dilansir CNN, Senin (9/3/2015), Esther Okade menjadi mahasiswa di Universitas Terbuka di Inggris. Perguruan tinggi itu menerapkan metode pembelajaran jarak jauh.

Esther berasal dari Walsall, sebuah kota industri di Inggris. Esther masuk perguruan tinggi dan resmi menjadi mahasiswa termuda pada Januari lalu. Dia sangat menyukai matematika dan baru-baru ini mendapat nilai 100 saat ujian.

“Saya suka matematika. Teori, bilangan kompleks, dan semua jenis barang. Itu super mudah, ibu saya mengajarkan saya dengan cara yang baik,” kata Esther.

Advertisement

“Saya ingin [selesai] dalam dua tahun. Lalu aku akan mengambil gelar PhD matematika keuangan saat saya berusia 13 tahun. Saya ingin memiliki bank sendiri saat saya 15 tahun. Menurut saya perbankan adalah cara yang bagus untuk membantu orang-orang,” imbuh Esther.

Banyak orang menduga orang tua Esther yang mendorong putrinya untuk mendaftar di perguruan tinggi dalam usia muda. Namun hal itu dibantah Esther. Dia mengatakan mengenyam bangku kuliah di usia muda adalah keputusannya sendiri.

“Saya benar-benar ingin memulai kuliah ketika berusia tujuh tahun. Tapi ibu saya bilang kalau saya terlalu muda,” ujar Esther.

Advertisement

Setelah tiga tahun merengek, Esther akhirnya diizinkan ibunya, Efe, untuk belajar di perguruan tinggi Efe telah melihat bakat anaknya itu sejak usia tiga tahun. Oleh karena itu dia selalu mengajari Esther matematika dengan tekun.

Di usia tiga tahun Esther sempat masuk ke dalam sekolah swasta. Namun dia memutuskan keluar dan memilih home schooling. Saat itu kemampuan Esther semakin meningkat dan mampu unggul jauh dibanding teman-teman sebayanya.

“Di Inggris, sekolah-sekolah menerapkan anak usia lima tahun baru bisa belajar. Saat itu Esther merasa tidak nyaman dan saya pikir lebih baik home schooling sampai Esther berusia lima tahun. Namun peningkatannya sangat luar biasa,” terang Efe.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif