News
Jumat, 10 Desember 2021 - 01:27 WIB

Kisah Haru Rumini, yang Dipeluk Bukan Ibu tapi Neneknya

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Almarhumah Rumini (Istimewa/ Okezone)

Solopos.com, LUMAJANG — Di balik erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021), terdapat sebuah kejadian mengharukan dari seorang warga lokal yang menjadi korban bernama Rumini, 28.

Rumini menjadi bahan perbincangan di media sosial karena memilih tinggal bersama orangtua, yang ternyata diketahui sebagai neneknya bernama Salamah, 71.

Advertisement

Akun TikTok @icha memberikan sebuah video tribute berisi kisah heroik Rumini, mulai dari kronologi kejadian, karikatur Rumini dengan neneknya, dan foto rumah di mana mereka ditemukan meninggal.

Beredar rumor bahwa Rumini meninggal bersama ibunya. Namun hal ini dibantah oleh akun Twitter @q_ibad, yang mengungkapkan kalau Salimah ternyata nenek dari Rumini.

Advertisement

Beredar rumor bahwa Rumini meninggal bersama ibunya. Namun hal ini dibantah oleh akun Twitter @q_ibad, yang mengungkapkan kalau Salimah ternyata nenek dari Rumini.

“Iya Mas. Neneknya, kebetulan adik dari Rumini yang sempat kami temui adalah mahasiswa kami di IAIS Lumajang,” ungkapnya di Twitter sebagaimana dikutip Okezone, Kamis (9/12/2021).

Aksi Rumini mendapat banyak pujian dari warganet. Banyak dari mereka mendoakan Rumini agar husnul khatimah. “Surga menantimu kak,” tulis caption akun @Icha.

Advertisement

Baca Juga: Viral Kisah Haru Rumini Tak Tega Tinggalkan Ibu saat Erupsi Semeru 

Sebelumnya diberitakan Solopos.com, kisah haru muncul kala mengevakuasi korban di salah rumah terdampak erupsi Gunung Semeru, tepatnya di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Tim gabungan menemukan dua korban perempuan meninggal dalam kondisi berpelukan. Mereka, Rumini, 28, dan Salamah, 71. Mereka meninggal karena erupsi Gunung Semeru.

Advertisement

Rumini dan Salamah ditemukan meninggal di dapur rumah dalam posisi berpelukan.

Beredar informasi bahwa Rumini memilih tinggal di rumah menemani Salamah yang telah lanjut usia (lansia) saat Gunung Semeru memuntahkan awan panas.

Kondisi Salamah yang tua renta tidak memungkinkan untuk berlari sehingga Rumini enggan berlari seorang diri untuk menyelamatkan diri. Rumini seolah tak tega meninggalkan Salamah sendirian di tengah erupsi Gunung Semeru.

Advertisement

Mereka ditemukan tertimbun reruntuhan bangunan rumah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif