News
Rabu, 5 Januari 2022 - 15:04 WIB

Kisah Evakuasi "Kapal Hantu" Indonesia Hanyut di Perairan Malaysia

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Perusahaan Indonesia Limin Rosmina melaporkan kepada Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (APMM) kapalnya telah kehilangan tali derek saat menarik kapal tanpa awak Winposh Rampart, Senin (3/1/2022).

“Kapal tersebut [Winposh] dalam perjalanan dari Matak, Indonesia ke Yang Pu, China pada posisi sekitar 120 mil laut dari Kuala Terengganu, Negara Bagian Terengganu,” ujar Direktur APMM Laksamana Maritim Mohd Zubil Bin Mat Som di Kuala Lumpur, Rabu (5/1/2022) seperti dilansir Antaranews.

Advertisement

Pulau Matak terletak di Kecamatan Pal Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Zubil mengatakan “kapal hantu” itu memiliki panjang 72 meter dan berat 2.588 GT (gross tonnage).

Baca Juga: Pemerintah China Tangkap 24 Pejabat Keuangan Terkait Dugaan Korupsi

“Peristiwa tersebut terjadi [Senin] sekitar pukul 15.15 WIB, di mana kedua kapal yang terlibat berada di perairan Vietnam dan kehilangan kapal tunda akibat cuaca buruk dan hanyut ke perairan Malaysia,” katanya.

Advertisement

Pihak Malaysia mengatakan analisis penilaian risiko menemukan bahwa kapal Winposh Rampart berpotensi melanggar pengebor minyak (rig) Telok A milik Petronas. Kondisi itu dapat menyebabkan rig meledak dan menimbulkan kecelakaan yang mengancam jiwa jika tidak ada bantuan awal yang diberikan untuk menanganinya.

Baca Juga: Negara Kacau, Presiden Kazakhstan Umumkan Keadaan Darurat Dua Pekan

Menindaklanjuti hal tersebut, Maritim Malaysia telah mengoordinasikan bantuan dengan Petronas untuk menderek kapal Winposh Rampart ke lokasi yang lebih aman.

Advertisement

Tim Aksi Khusus Maritim Malaysia (PTK) juga telah dikerahkan dengan pesawat AW139 untuk menganalisis situasi dan mengidentifikasi metode untuk mencegah kapal hanyut dan bertabrakan dengan anjungan minyak.

Kapal Maritim (KM) Jujur dan pesawat AW139 dengan enam anggota PTK telah dipindahkan ke lokasi kapal hanyut untuk memberikan bantuan. Sementara itu, Petronas juga mengirimkan kapal Icon Lotus dan SK Pilot sekitar pukul 10.00 pagi tadi untuk memantau dan membantu operasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif