SOLOPOS.COM - Ilustrasi kursi di pesawat (Freepik)
Solopos.com, JAKARTA — Bepergian menggunakan transportasi udara alias pesawat terbang kini menjadi lebih ribet. Hal ini menyangkut dengan adanya syarat tes Covid-19, baik PCR maupun antigen, harus dilakukan di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan.
Ada 742 laboratorium yang telah terafiliasi dengan Kemenkes. Kebijakan tersebut mulai berlaku per hari ini, Senin (12/7/2021).
“Kemenkes mengintegrasikan aplikasi terkait dengan Covid-19 dan vaksinasi ke dalam aplikasi PeduliLindungi,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin seperti dilansir dari situs Kemenkes, Senin (12/7/2021).
Baca Juga: Warga Negara Asing Kini Bisa Dapat Vaksin Gratis Pemerintah
Data hasil PCR di 742 laboratorium itu akan disimpan dalam big data Kemenkes yang diberi nama New All Record (NAR). Data itu akan terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi. “Pengecekan kesehatan penumpang dilakukan saat keberangkatan dan bukan saat kedatangan sehingga bisa membuat para penumpang merasa lebih aman dan nyaman,” ujar Budi.
Uji coba persyaratan ini dilakukan untuk penerbangan rute Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta, pada 5-12 Juli 2021. Mulai 12 Juli 2021, selain laboratorium yang terintegrasi maka hasil PCR Corona atau antigen tidak berlaku untuk penerbangan.
“Untuk lab-lab yang belum memasukkan data ke NAR, mulai hari Senin, 12 Juli 2021, hasil swab PCR/antigennya tidak berlaku untuk penerbangan,” tuturnya.
Baca Juga: Banyak Ditentang, Kimia Farma Tunda Pelaksanaan Vaksinasi Berbayar
Daftar 742 laboratorium yang terintegrasi dengan Kemenkes tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/4642/2021 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pemeriksaan Covid-19.