Solopos.com, JAKARTA – Kalangan agamawan dan santri menjadi target yang dibidik untuk vaksinasi.
Pada Kamis (2/9/2021), pemerintah melakukan vaksinasi untuk kiai, ustaz dan santri di Jawa Tengah.
“Program ini menargetkan vaksinasi untuk 8.635 kiai, 46.181 ustaz/ustazah, dan 539.255 santri,” papar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan resmi, seperti dikutip Bisnis, Rabu (1/9/2021).
Yaqut optimistis, vaksinasi santri dan pesantren berlangsung masif seiring dengan ketersediaan vaksin serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk vaksinasi.
Yaqut optimistis, vaksinasi santri dan pesantren berlangsung masif seiring dengan ketersediaan vaksin serta meningkatnya kesadaran masyarakat untuk vaksinasi.
Baca Juga: Kimia Farma Bagikan Paket Imunitas ke 8.800 Nakes Semarang
Program vaksinasi ini, lanjut Yaqut, merupakan langkah awal menyambut pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Ia mengatakan, vaksinasi merupakan langkah yang strategis untuk mencapai herd immunity.
“Program vaksinasi santri ini terus bergulir di berbagai daerah sebagai bagian partisipasi pesantren dalam mewujudkan herd immunity,” papar tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu.
Program vaksinasi di pesantren merupakan langkah yang strategis karena pesantren merupakan sebuah ekosistem sekitarnya.
“Vaksinasi santri dan pesantren juga berdampak pada tumbuhnya kepercayaan masyarakat untuk bersama-sama ikut program vaksinasi,” imbuhnya.
Dalam sebulan terakhir program vaksinasi santri sudah berjalan di Jawa maupun luar Jawa.
Baca Juga: Setelah Harga PCR Turun, Tarif Tes Swab Antigen Ikut Turun
Dirinya sempat memantau program Kick Off Program 3 Juta Pesantren Jawa Barat Siap Divaksin” pada pertengahan Agustus 2021 lalu.
Pelaksanaan vaksinasi, merupakan bentuk kerja sama Kanwil Kemenag Provinsi atau Kankemenag Kabupaten/Kota dengan Baznas atau LAZ, Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan pihak lainnya.