SOLO–Sebanyak 50 siswa SD Islam Al Fatah, Manahan, Solo, mengikuti khitanan massal yang digelar SD tersebut di sekolah setempat, akhir pekan kemarin.
Suara tangis anak-anak yang akan dikhitan terus terdengar ketika Solopos.com berada di ruang kelas yang dijadikan tempat untuk mengkhitan. Beberapa siswa harus dijaga beberapa orang karena ketika hendak dikhitan, ia menangis keras dan ingin turun dari tempat tidur.
Salah seorang siswa, Abdul Rohman, bahkan tak jadi dikhitan karena takut. Ketika ditanya, ia hanya menangis. Kembaran Abdul Rohman, Abdul Rohim, sudah dikhitan terlebih dahulu. “Sakit, tapi lega,” ujarnya saat ditemui Solopos.com seusai dikhitan.
Kepala SD Islam Al Fatah, Warsito Adnan mengungkapkan kegiatan khitanan bertujuan menjalankan salah satu syariat Islam. Acara dilakukan secara massal untuk melatih rasa kebersamaan dan kesederhanaan. “Kalau anak dikhitan secara bersama-sama, biasanya lebih termotivasi daripada dikhitan sendirian,” katanya.
Salah seorang petugas medis yang mengkhitan, Sumadi, mengungkapkan jika seorang anak yang dikhitan ingin cepat sembuh, harus minum obat secara teratur, menjaga kebersihan diri, terutama daerah yang dikhitan.
Setelah buang air kecil, ia menyarankan segera dibersihkan dengan tisu karena daerah itu sementara tidak boleh terkena air. “Makanan tidak ada pantangan, tapi sangat dianjurkan yang bergizi tinggi,” katanya.