News
Kamis, 13 September 2012 - 20:42 WIB

Khawatir Ada Serangan, Konsulat AS di Berlin Sempat Dievakuasi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi dan petugas pertolongan darurat terlihat di depan gerbang konsulat AS di Dahlem, Berlin barat daya, Jerman, Kamis (13/9/2012), setelah petugas bagian visa di kantor itu mengalami sesak napas dan merasakan gejala seperti keracunan setelah menerima paspor dari seorang pengunjung. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Polisi dan petugas pertolongan darurat terlihat di depan gerbang konsulat AS di Dahlem, Berlin barat daya, Jerman, Kamis (13/9/2012), setelah petugas bagian visa di kantor itu mengalami sesak napas dan merasakan gejala seperti keracunan setelah menerima paspor dari seorang pengunjung. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

BERLIN –Petugas pertolongan darurat Jerman memerintahkan evakuasi atas salah satu bagian konsultan AS di Berlin setelah seorang petugas konsulat mengalami gangguan pernapasan ketika membuka paspor salah satu pemohon visa, Kamis (13/9/2012). Berbagai kantor perwakilan AS di seluruh dunia kini dalam kondisi siaga penuh setelah terjadinya insiden penyerangan di Libya dan Mesir, di mana di Libya serangan terkait kemarahan atas sebuah film yang disebut menghina Nabi Muhammad itu telah menewaskan duta besar AS dan tiga diplomat lainnya.
Advertisement

Menurut laporan, pemohon visa itu adalah seorang warga Albania. Namun evakuasi berjalan tak lama dan kemudian para pegawai konsulat segera kembali ke tempat kerja mereka. Dalam siaran berita TV sejumlah petugas terlihat mengenakan pakaian pelindung antibahan kimia dan memasuki gedung perwakilan AS itu, yang terletak di barat daya Berlin, terpisah dari gedung utama Kedutaan Besar AS yang ada di pusat kota.

“Pukul 11 kurang sedikit pagi ini ada seorang laki-laki mendatangi konsulat dan menyerahkan paspornya, dan menyebut minta visa,” ujar juru bicara kepolisian, Stefan Redlich. “Saat pegawai konsulat membuka paspor, dia merasa sulit bernapas dan merasa ada rasa seperti logam di mulutnya … Saat ini petugas masih menyelidiki apakah ada bahan berbahaya atau mencurigakan,” imbuh Redlich.

Seorang juru bicara pertolongan darurat Berlin menyatakan pula tiga pegawai perempuan juga menjalani perawatan karena mengalami gangguan pernapasan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif