News
Kamis, 31 Januari 2019 - 19:00 WIB

Ketum PBNU Doakan Jokowi Menang Pilpres 2019: Doa Ya, Bukan kampanye

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mendoakan agar Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) bisa memenangi kontestasi Pilpres 2019. Apakah ini mencerminkan sikap politik NU dalam Pilpres 2019?

Doa itu disampaikan di hadapan ratusan kader NU yang hadir dalam Perayaan Hari Lahir (Harlah) NU ke-93. Meski demikian, Said menolak bila harapan yang dia sampaikan merupakan bentuk kampanye. Menurut Said, apa yang dia ucapkan hanyalah sebatas doa kebaikan untuk Jokowi.

Advertisement

“Kita ada di sini bukan kampanye, kita semua doakan mudah-mudahan Pak Jokowi diberikan kekuatan lahir batin, diberi petunjuk sehingga mendapat kemenangan dan kesuksesan [dalam Pilpres],” kata Said dalam acara Perayaan Hari Lahir NU ke-93 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019), dilansir Suara.com.

“Mendoakan ya, bukan kampanye,” imbuh Said.

Doa Said itu kemudian diamini oleh para kader NU yang hadir dalam acara. Tak hanya itu, Said pun meminta agar para kader NU dapat membantu menciptakan suasana damai dalam menghadapi Pemilu 2019 .

Advertisement

Dengan hadirnya situasi yang damai dalam Pilpres 2019, Said mengatakan maka rasa aman dan nyaman pun akan tercipta. “Nanti NU bantu sukseskan Pemilu dengam damai, aman, nyamai, santai. Bila perlu abis coblos dangdutan,” ungkap Said.

Dalam acara itu, Presiden Jokowi kembali menegaskan komitmen pemerintah dalam merealisasikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan. Jokowi mengatakan komitmen tersebut termasuk mempercepat pembahasan RUU tersebut yang saat ini sudah masuk pembahasan di DPR.

“Yang terakhir saya ingin menyampaikan pemerintah terus mendorong agar rancangan UU Pondok Pesantren segera diselesaikan,” katanya saat memberikan sambutan.

Advertisement

Menurutnya, payung hukum itu akan memperjelas mekanisme pemberian anggaran untuk pondok pesantren maupun pendidikan di pondok pesantren.

Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, dan Yenny Wahid.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif