News
Selasa, 26 Oktober 2010 - 18:12 WIB

Ketua STAIN diserahterimakan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)--Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta diserahterimakan dari Ketua STAIN lama, Prof Dr Usman Abu Bakar MA, ke Ketua STAIN baru, Dr Imam Sukardi, di gedung rektorat STAIN Surakarta, Selasa (26/10).

Ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya sebelum acara serah terima jabatan, Imam mengatakan dirinya telah dilantik sebagai ketua STAIN Surakarta pada 22 Oktober lalu di Jakarta oleh Menteri Agama, Suryadharma Ali. Selanjutnya diadakan serah terima jabatan pada Selasa.

Advertisement

Ketika ditanya tentang apa yang dipersiapkan untuk STAIN di masa mendatang, Imam mengatakan hal pertama yang akan ia lakukan adalah memilih orang-orang yang akan menjadi pembantu ketua I, II dan III, serta memilih ketua jurusan baru karena masa jabatan ketua jurusan sudah berakhir. Ia menargetkan sebelum 10 November 2010, pemilihan struktur baru sudah selesai.

“Nantinya saya akan akan memilih orang yang mempunyai kapabilitas di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai pembantu ketua I, kapabilitas di bidang keuangan dan umum sebagai pembantu ketua II dan mempunyai kapabilitas di bidang kemahasiswaan sebagai pembantu ketua III,” terangnya.

Meski sebenarnya ketua STAIN memiliki hak prerogatif untuk menentukan pembantu ketua, kata Imam, ia akan meminta pertimbangan anggota senat ketika akan menentukan orangnya. Ia berencana mengajukan dua nama untuk masing-masing jabatan.

Advertisement

Selain itu, terangnya, karena saat ini berkas pengalihan status STAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sedang diproses, dirinya akan melanjutkan proses alih status itu. Hal-hal berkaitan dengan penambahan infrastruktur yang telah dirancang sebelumnya, juga akan dilanjutkan.

Sementara beberapa kebijakan terkait pengembangan lembaga yang telah ditetapkan ketua STAIN lama, akan dilihat dan dipelajari terlebih dahulu. Jika ada hal strategis yang dirasa perlu untuk diubah, akan ditinjau kembali. “Tapi kalau dirasa sudah baik, tinggal dilanjutkan saja,” ujarnya.

Jika STAIN beralih status menjadi IAIN, ungkapnya, nantinya akan terjadi beberapa perubahan. Misalnya eselonisasi dalam tingkatan birokratis, beberapa jurusan akan berubah menjadi fakultas, juga adanya kepala biro. Namun ia belum bisa memastikan, apakah ketika berstatus sebagai IAIN yang berarti nantinya pimpinan tertinggi adalah rektor,  dirinya akan langsung menjadi rektor IAIN Surakarta atau tidak. “Belum pasti. Semua tergantung kebijakan dari Kementerian Agama,” jelasnya.

Advertisement

ewt

Advertisement
Kata Kunci : Sekolah STAIN
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif