CARACAS-Kondisi kesehatan Presiden Venezuela, Hugo Chavez, 58, belum sepenuhnya bebas dari ancaman kanker. Setidaknya itu diketahui setelah ia dirawat beberapa pekan lalu di Kuba dan kembali ke negaranya, Minggu (9/12/2012).
Bahkan, presiden sosialis itu menyiapkan pengganti bila dirinya tak mampu menjalankan tugas. Wakil Presiden dan Menteri Luar Negeri, Nicolas Maduro, dinilainya mampu mengambil alih kepemimpinan.
Pendukung Chavez, Rosaria Bolivar, 41, berharap presidennya kembali membaik. “Penyakit bisa disembuhkan. Apa yang tidak dapat disembuhkan adalah jiwa yang rusak, oposisi…,” jelasnya.
Perjuangan Chavez melawan kanker telah dilakukan sejak setahun lalu. Setelah dinyatakan sembuh setelah melewati kemoterapi, ia harus kembali menjalani pengobatan setelah kankernya kambuh.
Transisi kepemimpinan Chavez akan berdampak besar bagi dunia. Pasalnya, Venezuela yang berhaluan komunis mampu menghasilkan 115.000 barel minyak per hari. Alhasil geliat industri emas hitam itu mampu mendorong ekonomi negara-negara Amerika Latin dan kawasan Karibia, seperti Nikaragua dan Ekuador. Sementara di tingkatan dunia, Venezuela memegang peranan karena termasuk negara dengan cadangan minyak mentah terbesar.
Adapun sosok Maduro, 50, mantan pemimpin serikat buruh diprediksi cukup populer di kalangan kiri. Terlebih ia telah menjalin hubungan dengan China, Rusia dan kekuatan dunia lainnya selama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri.
Meski telah menyiapkan suksesi kepemimpinan, kalangan oposisi dipastikan diam. Terlebih dalam sejumlah pemilihan gubernur di negara tersebut suara oposisi semakin menguat meski tak sampai mayoritas.