News
Minggu, 14 Februari 2010 - 15:08 WIB

Kerusakan jalur selatan Jateng makin parah

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cilacap–Kerusakan jalan nasional pada jalur selatan Jawa Tengah semakin parah, khususnya ruas Wangon hingga Dayeuhluhur di perbatasan Jateng dan Jawa Barat.

Dari pantauan di sepanjang jalur tersebut, Minggu (14/2), banyak ditemukan lubang dengan lebar lebih dari 30 centimeter dan kedalaman hingga 10 cm.

Advertisement

Kendati sejumlah lubang di ruas Wangon (Kabupaten Banyumas) hingga Karangpucung (Kabupaten Cilacap) telah ditambal, beberapa di antaranya telah mengalami kerusakan kembali atau ambles akibat tidak mampu menahan beban kendaraan.

Selain itu, pada ruas tersebut semakin banyak ditemukan retakan maupun titik jalan yang ambles akibat kondisi tanah yang labil di saat musim hujan.

Advertisement

Selain itu, pada ruas tersebut semakin banyak ditemukan retakan maupun titik jalan yang ambles akibat kondisi tanah yang labil di saat musim hujan.

Sementara itu, pada ruas Karangpucung hingga Cimanggu yang telah dilapis ulang dan diperlebar pada 2009 silam, semakin banyak ditemukan kerusakan.

Sebelumnya, kerusakan pada ruas tersebut hanya ditemukan pada tiga titik, yakni Jalan Raya Ciporos, Jalan Raya Genteng (depan SD Negeri Bantarpanjang), dan sebelah timur SPBU Cimanggu (Ayam Jaya).

Advertisement

Bahkan kerusakan jalan di sebelah timur SPBU Cimanggu (Ayam Jaya), kini semakin parah dan lebar.

Seorang warga Cimanggu, Yadi (35) mengatakan, kondisi jalan di sebelah timur SPBU Cimanggu ini seperti sebelum dilakukan peningkatan dan pelebaran.

“Padahal ruas jalan yang rusak akibat sering terendam banjir ini telah ditinggikan, tetapi kini telah banyak yang ambles sehingga membentuk kubangan air di saat hujan. Kondisi ini tak jauh beda dengan kondisi sebelum dilakukan perbaikan,” katanya.

Advertisement

Selain titik-titik tersebut, kerusakan jalan juga dapat ditemukan pada ruas Cukangleleus hingga Desa Panulisan, Kecamatan Dayeuhluhur.

Secara terpisah, Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Wilayah Cilacap, Priyono mengakui adanya kerusakan pada ruas jalan nasional yang ditinggikan, diperlebar, dan dilapis ulang pada 2009 tersebut.

“Kerusakan tersebut mungkin karena pihak pelaksana proyek mengejar waktu agar jalan dapat dilalui untuk arus mudik,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, perbaikan pada ruas jalan tersebut masih tanggung jawab pelaksana proyek dan saat ini mulai dikerjakan.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif