News
Selasa, 14 Februari 2023 - 19:28 WIB

Kerugian Ekonomi Akibat Gempa Turki Capai Rp1.277 Triliun, Setara 1/3 APBN 2023

Rudi Hartono  /  Akbar Evandio  /  Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lupita, anjing K9 Baharkam Polri melakukan pencarian korban gempa 7,8 magnitudo di Kota Hatay Turki, Senin (13/2/2023). (ANTARA/HO-Satgas Kemanusiaan Polri)

Solopos.com, JAKARTA—Konfederasi Perusahaan dan Bisnis Turki (Turkonfed) menaksir kerugian ekonomi akibat gempa dahsyat di Turki dapat mencapai lebih dari US$84 miliar atau Rp1.277,2 triliun.

Dikutip dari Bisnis.com yang melansir Bloomberg, Senin (13/2/2023), nilai kerugian tersebut setara dengan 10% dari produk domestik bruto (PDB) negara transkontinental tersebut.

Advertisement

Dibanding dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia 2023, kerugian ekonomi yang diderita Turki tersebut atau lebih dari 1/3 APBN. APBN penetapan tahun ini tercatat senilai Rp3.061 triliun.

“Kami melihat kerugian ekonomi yang disebabkan kerusakan bangunan dan tempat tinggal saat ini mencapai US$70,8 miliar,” tulis Turkonfed dikutip dari Bloomberg, Senin.

Advertisement

“Kami melihat kerugian ekonomi yang disebabkan kerusakan bangunan dan tempat tinggal saat ini mencapai US$70,8 miliar,” tulis Turkonfed dikutip dari Bloomberg, Senin.

Lebih lanjut, nilai taksiran tersebut dijelaskan Turkonfed berdasarkan kejadian gempa bumi pada 1999 di dekat Istanbul yang mengakibatkan sekitar 18.000 orang meninggal dunia. Sedangkan, jumlah korban meninggal dunia pada gempa kali ini melebihi angka kematian saat gempa 1999. Hingga Senin itu korban jiwa akibat gempa Magnitudi 7,8 di Turki yang terjadi pada Senin (6/2/2023) lalu itu mencapai 33.000.

Menurut laporan Turkonfed, kerusakan infrastruktur Turki, mulai dari jalan dan jaringan listrik hingga rumah sakit dan sekolah, dapat memakan defisit anggaran negara lebih dari 5,4% pada PDB 2023 dibandingkan perkiraan resmi sebesar 3,5%.

Advertisement

Seorang pejabat pemerintah menyebut kerugian ekonomi lebih dari US$50 miliar. Korban meninggal dunia di Turki dan Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 Senin (6/2/2023), tercatat sudah mendekati 36.000 dengan potensi korban terus meningkat.

Karena, saat ini fokus penyelamat tengah beralih dari menyelamatkan korban yang terjebak di bawah reruntuhan menjadi menyediakan tempat berlindung, makanan, dan perawatan psikososial.

Sebuah laporan yang diterbitkan pada akhir pekan oleh Konfederasi Perusahaan dan Bisnis Turki menyebutkan gempa menimbulkan biaya kerusakan sebesar US$84,1 miliar, apabila diperinci akan menelan biaya US$70,8 miliar untuk kebutuhan perbaikan ribuan rumah, US$10,4 miliar dari hilangnya pendapatan nasional, dan US$2,9 miliar dari hilangnya kegiatan kerja.

Advertisement

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahnya akan menyelesaikan rekonstruksi perumahan dalam waktu satu tahun dan pemerintah sedang mempersiapkan sebuah program untuk membuat negara tersebut dapat berdiri kembali.

Sekitar 13,4 juta orang tinggal di 10 provinsi yang terkena gempa atau 15% dari populasi Turki dan menghasilkan hampir 10% dari PDB.

Pada sisi lain, Direktur Eksekutif IMF Mahmoud Mohieldin meyakini dampak gempa bumi terhadap PDB tidak akan sebesar setelah gempa bumi pada 1999 di barat laut Turki yang melanda jantung industri.

Advertisement

“Setelah dampak awal selama beberapa bulan ke depan, investasi sektor publik dan swasta akan bergerak dalam pembangunan kembali dapat mendorong pertumbuhan PDB ke depan,” ujarnya dikutip melalui Reuters, Senin.

Dia menambahkan para ekonom dan pejabat memperkirakan gempa akan memangkas pertumbuhan ekonomi hingga 2% tahun ini. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan sebesar 5% pada 2022 dan memperkirakan pertumbuhan sebesar 5,5% pada 2023 sebelum gempa.

Turki akan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen musim panas ini. Itu menjadi tantangan terbesar bagi Erdogan selama dua dekade berkuasa.

Keadaan darurat tiga bulan telah diumumkan di 10 provinsi yang terkena dampak dan bank sentral telah menunda pembayaran beberapa pinjaman. Departemen Keuangan menyatakan force majeure hingga akhir Juli dan menunda pembayaran pajak untuk wilayah tersebut.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Imbas Gempa, Turki Rugi hingga Rp1.277 Triliun

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif