News
Rabu, 13 Maret 2013 - 23:30 WIB

KERIS PUSAKA RAIB: Pelaku Diduga Profesional

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Polisi menduga pencuri yang menggasak tujuh keris pusaka milik Bendara Pangeran Haryo (BPH) Hanantoseno, adalah pelaku profesional. Pencuri yang diduga lebih dari satu orang itu telah merencanakan aksi dalam waktu lama dan memperhitungkan risiko dengan cermat.

Kapolsek Laweyan, Kompol Yuswanto Ardi, saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Rabu (13/3/2013), menjelaskan pihaknya langsung mengolah tempat kejadian perkara (TKP) sesaat setelah menerima laporan. Dari hasil olah TKP diketahui jendela rumah sisi timur telah tercongkel. Kondisi yang sama juga terjadi pintu rumah sisi barat.

Advertisement

Menurut Kapolsek, tim identifikasi tidak menemukan sidik jari di tempat uang milik pemilik rumah atau di almari khusus tempat keris-keris pusaka itu berada. Mantan Kasatlantas Polres Klaten itu menduga para pelaku sengaja menghapus jejak sebelum aksi berakhir atau mereka sengaja menggunakan alat agar sidik jari tangan tidak membekas di benda-benda yang disentuh.

“Jendela yang dicongkel itu telah dipasangi teralis besi. Tapi ternyata pelaku masih mampu masuk dengan leluasa. Pelaku juga tidak meninggalkan sidik jari. Kalau bukan profesional kemungkinan kecil bisa melakukan hal itu,” terang Kapolsek yang akrab disapa Ardi itu saat dihubungi Solopos.com.

Lebih lanjut ia menguraikan, pelaku memilih waktu pagi saat penghuni rumah tak ada di rumah karena kemungkinan mereka telah menyurvei rumah itu terlebih dahulu. Hingga akhirnya para pelaku mengetahui rutinitas Hanantoseno yang setiap pagi pergi ke Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Hanantoseno merupakan sepupu Paku Buwono XIII Hangabehi.

Advertisement

Hanantoseno mengingat nama tiga keris itu. Ia memerinci keris itu di antaranya bernama Kanjeng Kyai Katub, Kanjeng Kyai Patih dan Kanjeng Kyai Kembang. Keris-keris bersejarah itu diklaim merupakan peninggalan Paku Buwono XI. Seluruh keris adalah warisan orangtua Hanantoseno yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Prabuwidjaya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif