News
Kamis, 21 Februari 2019 - 23:45 WIB

Kericuhan di Munajat 212, Jurnalis Dipaksa Hapus Rekaman

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Seorang jurnalis dari sebuah media online Walda Marison menceritakan detik-detik saat seorang jurnalis Detik.com bernama Satria mendapatkan intimidasi dari massa yang berada di acara Munajat 212 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2109).

Saat itu, Walda sedang berada di belakang panggung bersama jurnalis lainnya saat acara sedang berlangsung. Tiba-tiba kericuhan pecah di area acara yang diduga berasal dari adanya copet.

Advertisement

“Jadi awalnya saya sedang duduk di belakang panggung, kemudian terjadi kericuhan di antara orang FPI dan Laskar FPI. Kami semua wartawan langsung nimbrung ke kericuhan tersebut,” ujar Walda kepada Suara.com, Kamis (21/2/2019) malam.

Saat itulah, Satria berada di posisi paling depan di antara jurnalis lainnya sembari mengabadikan gambar dengan rekaman selular. Akhirnya, Satria ditarik oleh kerumunan massa.

“Nah satu wartawan, Satria keberulan paling dekat dan merekam di lokasi kericuhan. Mungkin orang FPI sadar kalau Satria merekam full. Dia paling dekat. Kemudian dia paksa Satria untuk hapus rekaman,” jelasnya.

Advertisement

Tak hanya itu, Satria juga mengalami perlakuan kasar oleh massa di sana. Walda yang berusaha melerai kericuhan tersebut malah menjadi sasaran copet. Alhasil ponsel genggam Walda rumah raib.

“Sempat ada perlakuan kasar kepada Satria. Dicekik, di cakar, kemudian bajunya ditarik-tarik,” tutur Walda.

“Saat itu saya berusaha tarik Satria dari kerumunan sambil merekam, saya tarik Satria tapi gak bisa. HP saya taruh di kantung baju. Pas di kerumunan, HP saya hilang,” tandasnya.

Advertisement

Kericuhan terjadi di acara malam Munajat 212 di Kawasan Monas, Jakarta Pusat. (Suara.com/Tyo)

Acara Munajat 212 ricuh di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019), diwarnai kericuhan.

“Iya itu diduga copet ya, ada dua orang dan sudah kita bawa, ya itu diduga ya (berawalnya Kericuhan),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan saat dihubungi, Kamis (21/2/2019) malam.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif