News
Jumat, 9 November 2012 - 12:27 WIB

Kepergian 2 Komisioner KPU ke Amerika Dianggap Lepas Tanggungjawab

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA--Dua komisioner KPU, Husni Kamil Manik dan Juri Ardiantoro terbang ke Amerika di saat KPU digugat dan bermasalah. Keperian mereka menuai kritik karena dianggap lepas tanggungjawab.

Advertisement

“Untuk kepergian (komisioner KPU) ke luar negeri. Kita tahulah bahwa undangan dan rencana bepergian ke AS itu sudah jauh-jauh diagendakan, sehingga kebutuhannya sudah disiapkan. Mestinya disini, KPU mempertimbangkan aspek moral dan etika dimana saat genting-gentingnya mengurusi verifikasi parpol justru bepergian ke luar negeri,” kata Manajer Pemantau JPPR, Masykurudin Hafidz, dalam pesan singkat, Jumat (9/11/2012).

Menurutnya, sekarang ini KPU memiliki pekerjaan yang sangat perlu diselesaikan yaitu verifikasi parpol dan sidang kode etik. Maka keberangkatan ke Amerika bukanlah hal yang lebih penting daripada apa yang tengah dihadapi KPU di dalam negeri.

Advertisement

Menurutnya, sekarang ini KPU memiliki pekerjaan yang sangat perlu diselesaikan yaitu verifikasi parpol dan sidang kode etik. Maka keberangkatan ke Amerika bukanlah hal yang lebih penting daripada apa yang tengah dihadapi KPU di dalam negeri.

Toh, kepergian ke Amerika tidak lebih penting dari apa yang harus diselesaikan di negeri sendiri,” ucapnya.

Sementara peneliti ICW, Abdullah Dahlan menilai bahwa kepergian dua komisioner KPU bukanlah prioritas. KPU juga dinilai menghindar dari tanggungjawab atas polemik yang justru tengah dihadapi KPU.

Advertisement

ICW sebagaimana diketahui juga menjadi bagian dari Koalisi Amankan Pemilu 2014 bersama dengan Perludem, JPPR, KIPP, IBC, Pusakpol UI dan 12 LSM lain.

Menurut Abdullah, sekalipun menjadi keharusan KPU berangkat ke Amerika untuk studi pemilu, maka tidak seharusnya ketua KPU yang berangkat.

“Sebagai komisioner KPU apa sih urgensinya harus pergi ke luar dan menjelang sidang DKPP, kalau kepentingan studi banding harusnya nggak ketua langsung ada banyak instrumen yang tidak harus ketua KPU,” kritiknya.

Advertisement

“Kalau ini dilepas kesannya nggak punya awarness,” imbuhnya.

Sementara, anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah, menyatakan kepergian dua komisioner KPU adalah untuk ‘visit election’ yang diantaranya mengikuti pemilu di Amerika.

“(Dalam rangka) visit election, election exchange. Intinya kunjungan dan studi mengikuti pemilu Amerika yang dirancang pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika,” kata anggota KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah.

Advertisement

Ferry membantah jika kepergian mereka mendadak, hal ini menurutnya sudah dirancang lama jauh sejak Obama berkunjung ke Indonesia.

“Kegiatan ini sudah digagas sudah lama ketika Obama datang ke Indonesia dan menandatangani nota bersama, salah satunya tentang demokrasi, termasuk visit election,” ungkapnya.

Kedua komisioner KPU itu berada di Amerika hanya seminggu dan baru akan kembali ke tanah air pada tanggal hari Minggu (11/11). “Dari sabtu malam sampai tanggal 11 November,” ucap Ferry.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif