Muh Khodiq Duhri | Solopos.com
Solopos.com, SOLO — Pada zaman dulu, padusan dimaknai sebagai tradisi sakral sebagai media untuk merenung dan introspeksi diri jelang Ramadan. Kini, padusan dikemas sebagai komoditas pariwisata yang justru mengaburkan tujuan awal dari tradisi ini.