News
Kamis, 15 September 2011 - 15:32 WIB

Kepala PPATK kunjungi SOLOPOS, apresiasi dukungan media

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KUNJUNGAN KEPALA PPATK -- Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Hussein (kiri) berbincang dengan Pemimpin Redaksi SOLOPOS, Y Bayu Widagdo, saat berkunjung ke SOLOPOS, Kamis (15/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka)

Solo (Solopos.com) – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Hussein bersama rombongan berkunjung ke kantor SOLOPOS, Kamis (15/9/2011) siang. Yunus menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari program rutin untuk melakukan sosialisasi kepada media.

KUNJUNGAN KEPALA PPATK -- Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Hussein (kiri) berbincang dengan Pemimpin Redaksi SOLOPOS, Y Bayu Widagdo, saat berkunjung ke SOLOPOS, Kamis (15/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka)

Advertisement
Menurut Yunus, kunjungan ini perlu karena selama ini pihaknya merasa mendapat banyak dukungan dan bantuan dari media dalam pelaksanaan misi dan tugas lembaga yang dipimpinnya tersebut. “Saya anggap media termasuk lembaga yang masih punya idealisme yang besar karena selalu memperjuangkan kebenaran. Ini sangat mendukung pelaksanaan good governance,” ujarnya. Ditambahkannya, salah satu bentuk dukungan media itu membuat PPATK sukses berjuang agar bisa mendapat status sebagai penyidik bersama-sama dengan KPK dan sejumlah lembaga lain. Ini karena sebelumnya status penyidik hanya dimiliki oleh Polri.

Yunus menyatakan pula, upaya pemberantasan korupsi tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan media massa. “Media massa akan memungkinkan transparansi karena semuanya bisa dibuka kepada masyarakat. Transparansi itu kan seperti matahari yang bersinar dan membunuh kuman-kuman,” tegasnya.

Ditanya soal posisinya sebagai salah satu calon pimpinan KPK yang bakal menghadapi ujian kepantasan dan kepatutan di DPR, Yunus mengaku tak punya beban sama sekali dan siap tidak terpilih. “Tugas di KPK itu kan sangat berat, apalagi di masa sekarang ini yang makin sulit situasinya,” katanya. “Tidak terpilih pun tidak apa-apa karena toh saya tidak kekuarangan pekerjaan. Saya masih mengajar juga di mana-mana,” katanya.

Advertisement

bas

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif