News
Jumat, 16 September 2022 - 09:50 WIB

Kendaraan Listrik untuk Dinas, Jokowi Tugasi Menkeu Hitung Standar Pengadaan

Feni Freycinetia Fitriani  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi saat konferensi pers perihal Pengalihan Subsidi BBM di Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Solopos.com, JAKARTA–Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan instansi pemerintah pusat atau pemerintah daerah untuk menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas.

Jokowi telah meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7/2022 tentang tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan Atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang berlaku mulai Selasa (13/9/2022).

Advertisement

Dalam beleid tersebut, Jokowi memberikan instruksi kepada 10 pelaksana pemerintahan, yaitu:
1. Menteri Kabinet Indonesia Maju
2. Sekretaris Kabinet
3. Kepala Staf Kepresidenan
4. Jaksa Agung
5. Panglima TNI
6. Kapolri
7. Kepala Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
8. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara
9. Gubernur
10. Bupati/Walikota

Jokowi meminta penyelenggara negara mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas pokok, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk percepatan pelaksanaan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional.

Salah satu hal penting yang harus disiapkan pemerintah sebelum menerapkan aturan ini, yaitu menyiapkan regulasi terkait anggaran dan standar biaya pengadaan kendaraan listrik.

Advertisement

Jokowi memberi penugasan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk melakukan penyempurnaan regulasi terkait dengan standar biaya untuk pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mendukung kebijakan tersebut.

Selain itu, Jokowi juga meminta Menkeu untuk menelaah usulan anggaran pengadaan kendaraan dinas operasional instansi pemerintah pada kementerian/lembaga dengan mengutamakan usulan anggaran pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

“Membuat kebijakan untuk percepatan pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai melalui kebijakan moratorium pengadaan kendaraan konvensional, baik baru maupun penggantian, dengan tetap memperhatikan kondisi Barang Milik Negara yang ada serta prinsip efisiensi dan efektivitas penganggaran,” tulis Inpres 7/2022.

Advertisement

Sri Mulyani diberi kewenangan untuk memberikan fasilitasi dan dukungan teknis penganggaran yang diperlukan dalam rangka percepatan pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Kendaraan Listrik Jadi Mobil Dinas, Ini Titah Jokowi untuk Sri Mulyani

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif