Salatiga (Espos)–Gubernur Jateng H Bibit Waluyo, menyatakan telah menyurati Direktur Utama (Dirut) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX guna pengendalian harga gula pasir yang terus mengalami kenaikan memasuki bulan Ramadhan 1430 Hijriah.
Hal itu ditegaskan orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng tersebut di sela-sela inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Blauran dan Pasar Raya I Salatiga, Kamis (27/8). Gubernur menyatakan meroketnya harga gula selama beberapa waktu terakhir sudah berada di luar kewajaran, karena itu PTPN IX harus bertindak proaktif guna mengatasi persoalan itu.
“Intinya Pemprov meminta kepada PTPN IX agar berupaya mengendalikan kenaikan harga gula yang kini tak terkendali di Jateng. Jangan sampai terus melambung sehingga membuat masyarakat semakin terbebani,” tandasnya kepada wartawan dalam kesempatan itu. Gubernur bahkan berharap harga jual bahan pokok itu bisa diturunkan ke kisaran Rp 9.000-Rp 9.500/kilogram (Kg).
Mengenai upaya lain Pemprov guna mengendalikan laju kenaikan harga sembilan bahan pokok saat bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1430 Hijriah, dia mengimbau kepada Bupati/Walikota di kabupaten/kota di Jateng aktif memantau perkembangan di wilayah masing-masing.
Imbauan itu, lanjut Gubernur, akan disampaikan kepada kepala daerah berbentuk edaran tertulis.
Sementara itu Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Gayatri IC, yang ikut mendampingi Gubernur Bibit Waluyo menyatakan persediaan bahan pangan cukup aman menyambut datangnya hari raya Idul Fitri 1430 Hijriah.
“Stok memadai dan pasokan juga lancar. Selain itu harga-harganya meskipun naik juga masih dalam batas wajar dan terjangkau, kecuali gula,” sambungnya.
Masih terkait pengendalian harga Sembako di Jateng, dalam Sidak itu Bibit Waluyo juga meminta kepada pedagang agar tidak memanfaatkan situasi Ramadhan dan Lebaran untuk mengeruk keuntungan di luar kewajaran.
try