News
Senin, 16 April 2012 - 06:25 WIB

KENAIKAN TARIF: Sejak 2009 Tarif Angkutan Umum Ekonomi Tak Pernah Naik

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TARIF NAIK -- Loket agen bus di Terminal Tirtonadi, Solo, beberapa waktu lalu. Organisasi pengusaha angkutan darat, Organda, sejak lama telah meminta pemerintah menaikkan tarif bus khususnya bus ekonomi untuk menyesuaikan dengan naiknya biaya operasional. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

TARIF NAIK -- Loket agen bus di Terminal Tirtonadi, Solo, beberapa waktu lalu. Organisasi pengusaha angkutan darat, Organda, sejak lama telah meminta pemerintah menaikkan tarif bus khususnya bus ekonomi untuk menyesuaikan dengan naiknya biaya operasional. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

JAKARTA – Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena mengatakan tarif angkutan umum penumpang ekonomi harus dinaikkan, karena belum pernah naik sejak 2009. Selain itu, rute juga harus direvitalisasi. “Bagaimana angkutan umum ekonomi penumpang mau bagus, itu mikrolet, kopaja, metro mini, tarifnya Rp2.000 jauh dekat sejak 2009. Padahal 50% penumpang di Jakarta yang bepergian (10 juta orang) masih menggunakan angkutan umum ini yang berjumlah hanya 5% dari total kendaraan di Jakarta,” tuturnya
Advertisement

Dia mengatakan meski harga BBM bersubsidi tidak naik, pihaknya tetap perlu menaikkan tarif untuk angkutan kelas ekonomi. Tarif ada beberapa jenis yakni angkutan penumpang ekonomi yang tarif batas bawah dan batas atas ditentukan atas hasil pembahasan pemerintah dan Organda serta wakil masyarakat.

“Jadi tidak bisa dikatakan tarif lalu mencakup semua ya, karena lamanya proses naik, tidak, naik, tidak, (harga BBM), maka telah terjadi kenaikan harga spare parts (suku cadang) sejak 2 bulan lalu, seperti ban naik 20% dan oli naik 7%-15%. Komponen spare parts ini cukup memberatkan terutama untuk angkutan penumpang ekonomi,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif