News
Jumat, 25 Januari 2013 - 15:34 WIB

Kenaikan Harga Sayuran di Jakarta Masih Wajar

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Kenaikan harga sayuran di pasar Jakarta pascabanjir dinilai masih wajar.Naiknya harga sayuran dipicu sulitnya distribusi akubat banjir.

Menteri Pertanian Suswono menilai kenaikan harga sayur akibat terhambatnya distribusi pasokan merupakan hal yang wajar, asal tidak berlebihan.

Advertisement

“Transportasi yang terganggu banjir menyebabkan distribusi terhambat sehingga harga sayur naik, tetapi itu sesuatu yang wajar asal tidak berlebihan kenaikannya,” kata Suswono seusai membuka rangkaian “Asia-Pacific Economic Cooperation First Senior Officials’ Meeting” (APEC SOM) di Jakarta, Jumat.

Menurut Suswono, kenaikan yang berlebihan tentu akan memberatkan konsumen. Namun, sepanjang kenaikannya tidak tinggi dan mengkhawatirkan, dia menilai hal itu sebagai sesuatu yang wajar, terutama karena produksi sayuran masih mencukupi kebutuhan.

Suswono juga mengaku bahwa Kementerian Pertanian telah bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan agar kendala transportasi serupa tidak lagi terulang.

Advertisement

“Kami sudah bekerja sama dengan Kemenhub agar transportasi tidak terkendala lagi,” ucapnya.

Dia juga menuturkan, meski harga sayuran naik akibat terhambatnya distribusi, kebutuhan pangan impor masih belum diperlukan karena sejauh ini produksi pangan dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan nasional.

“Karena itu kita atur volume, jenis hingga kapan waktu impor agar tidak mengganggu produktivitas petani. Namun, jika kebutuhan meningkat, tentu kita harus impor,” ujarnya.

Advertisement

Sebelumnya, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyatakan sejumlah sayuran dan kebutuhan rumah tangga di wilayah Jabodetabek mengalami kenaikan harga sekitar 15-40 persen selama sepekan terakhir.

“Kenaikannya hampir 15-40 persen karena pasokannya berkurang akibat distribusi yang terhambat serta hasil panen yang rusak,” kata Sekretaris Jenderal APPSI Ngadiran, beberapa waktu lalu.

Kenaikan terutama terjadi pada sejumlah produk seperti bawang merah, cabai keriting, wortel, tomat, kentang hingga daging ayam dan telur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif