News
Jumat, 2 Maret 2012 - 15:57 WIB

KENAIKAN HARGA BBM: Pertamina Butuh Kejelasan Pelaksanaan Kenaikan Harga

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

JOGJA – Pertamina tidak akan terpengaruh dengan dua opsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari pemerintah. Kedua opsi itu adalah kenaikan harga jual eceran premium dan solar sebesar Rp1.500 per liter atau pemerintah tetap memberikan subsidi kepada harga eceran BBM dengan maksimal Rp2.000 per liter untuk BBM jenis premium dan solar.
Advertisement

“Kita ikut saja bagaimana keputusan pemerintah, kedua opsi sama saja, bagi Pertamina tidak ada pengaruhnya, keuangan Pertamina tidak ada pengaruhnya, yang lebih penting bagi kita adalah kejelasan, jika naik, kapan kenaikan itu akan ditetapkan,” ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan seusai meresmikan tiga bangunan hasil program CSR dari Pertamina dan TNI AD di Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Magelang.

Ia mengatakan jika jadi naik dan keputusan ini terus ditunda-tunda maka dikhawatirkan akan ada pengaruh secara tidak langsung yakni penimbunan BBM. Menurutnya saat ini yang menjadi hal terpenting bagi Pertamina yakni penegasan, apakah akan dinaikan atau akan konversi. “Karena jika sudah diumumkan sekarang dan kita tidak tahu kenaikannya akan terjadi kapan, maka kita akan sulit menjaganya, sekarang saja orang sudah mulai menimbun,” katanya.

Sementara itu, terkait penimbunan, Karen mengaku hal tersebut akan sulit dihindari dan pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa. Saat ini laporan mengenai penimbunan sudah ada di beberapa daerah, salah satunya di Gorontalo, Sumatera Utara. Menurutnya jika ada kekosongan BBM di suatu daerah, biasanya di daerah tersebut terjadi penimbunan karena hingga saat ini pengisian dari Pertamina normal.

Advertisement

“Upaya untuk mengantisipasi ini sulit, koridornya bukan koridor Pertamina namun koridor hukum, karena kalau Pertamina menahan distribusi untuk menghindari penimbunan maka SPBU akan kosong dan Pertamina yang akan disalahkan, saat ini yang bisa kita lakukan hanya memperketat pengawasan untuk pasokan BBM saja dan pasokan jangan sampai terlambat,” katanya.

Sementara itu, terkait kesiapan Pertamina jika BBM jadi dinaikan, pihaknya mengaku tidak ada persiapan yang dilakukan, pihaknya hanya mengikuti apa keputusan dari pemerintah nantinya.“Kami tidak mempersiapkan apa-apa yang penting bagi kami BBM itu ada di lapangan, kesiapan itu lebih ke keuangan pemerintah,” tutupnya.

JIBI/Harian Jogja/Devi Krismawati

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif