News
Selasa, 2 Juli 2013 - 02:22 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Legislator Anggap Wajar Inflasi Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang melayani pembeli di Pasar Bantengan, Wonocatur, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (25/6/2013). Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menurut mereka membuat harga berbagai macam sayuran meningkat 30%. Kenaikan harga itu dipastikan memicu laju inflasi. (JIBI/Solopos/Antara/Noveradika)

Seorang pedagang melayani pembeli di Pasar Bantengan, Wonocatur, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (25/6/2013). Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menurut mereka membuat harga berbagai macam sayuran meningkat 30%. Kenaikan harga itu dipastikan memicu laju inflasi. (JIBI/Solopos/Antara/Noveradika)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi menilai  wajar laju inflasi hingga akhir Juni 2013 tinggi karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Komisi XI adalah bagian parlemen yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, perbankan maupun lembaga keuangan bukan bank.

Advertisement

“Wajar tahun ini inflasi kita naik karena dipicu oleh kenaikan harga BBM. Ini sifatnya sementara. Mudah-mudahan gejolak ini bisa segera ditekan dalam beberapa bulan ke depan,” kata Achsanul seusai menguji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon deputi gubernur Bank Indonesia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2013).

Achsanul mengimbau BI bisa memenuhi kebutuhan rupiah, terutama menjelang Ramadan. “Kalau saat ini dolar AS semakin menguat, pasar harus segera `disiram` oleh BI dengan begitu banyak dolar agar lebih pasti,” katanya.

Namun dia mengakui kebijakan tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada cadangan devisa. “Karena itu, harus diatur aliran dananya bagaimana agar tidak bersamaan dengan kondisi pasar di Indonesia,” katanya.

Advertisement

Dia mengatakan pemerintah juga wajib menjaga keseimbangan akan permintaan dan pasokan, terutama menjelang Ramadhan. “Karena itu BI wajib mengelola inflasinya,” katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Juni 2013 mencapai 1,03%, sehingga inflasi Januari-Juni 2013 mencapai 3,35% dan inflasi year on year Juni 2012 sebesar 5,9%.

Inflasi disumbang dari komponen inflasi umum sebesar 1,03% dan inflasi inti 0,32%. Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi tertinggi, yakni 3,8% diikuti bahan makanan yang menyumbang inflasi 1,17%.

Advertisement

Laju inflasi tinggi karena kenaikan harga BBM juga terjadi pada Juni 2008 yang menyentuh angka 2,46% karena dipicu kenaikan harga BBM bersubsidi pada Mei 2008.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif