SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU (Dok/JIBI)
Hal ini ditengarai karena pemerintah sudah serius membahas kenaikan harga BBM jenis premium yang smeula Rp4.500 menjadi Rp6.500. kenaikan yang hampir mencapai 50 persen ini menimbulkan gelombang penolakan di berbagai daerah.
Tak hanya mahasiswa, kalangan buruh dan partai oposisi juga menolak usulan kenaikan yang dicanangkan oleh pemerintah ini. Di dunia maya, tak sedikit yang menolak harga BBM dinaikan, namun banyak juga yang mendukung BBM naik.
Tak hanya mahasiswa, kalangan buruh dan partai oposisi juga menolak usulan kenaikan yang dicanangkan oleh pemerintah ini. Di dunia maya, tak sedikit yang menolak harga BBM dinaikan, namun banyak juga yang mendukung BBM naik.
Akun @ArieffBd akan mengumpulkan massa yang lebih besar untuk membuat gerakan aksi menolak kenaikan BBM. “Demo penolakan kenaikan harga BBM diberbagai daerah telah dimulai, Jambi mau ikutan juga? Mari kita kumpulkan massa _ “Tertib & Damai”.
Berbeda pendapat dengan akun @muhidinjenny yang menilai kenaikan BBM adalah hal yang wajar. “Harga sembako naek ga pada demo..harga BBM naek demo..emang pada makan BBM ya..”
@sahatgurning “@SBYudhoyono puaskan saja pak…
dijalanan mahasiswa demo menolak rencana pemerintah menaikkan harga bbm bersubsidi. bapk ke bali… mantap.”
@revolutia “Begitulah kualitas lulusan SMA yg diluluskan Ujian Nasional era SBY. Pas jadi mahasiswa otak ga cerdas sehingga BBM naik pun di demo.”
@Ahmadandizt “ayo mahasiswa Makassar buat demo yg membuat kota makassar macet ttal .. rusuh kalo perlu… biar pemerintah batal menaikkan BBM.”
@arieazharie2 “Kagak ngaruh mahasiswa demo” soal BBM,klau naik y tetap aj naik”
@dygtapratama “Bbm naik kok d demo,, harusnya sadar,, beli kendaraan resikonya harus beli bensin,, subsidi mending buat memang yg membutuhkan!!!!”
@ScuNnDd_aKguN “Yang tidak dukung mahasiswa demo tolak kenaikan BBM, jangan beli premium… Beli pertamax.. Tidak mendukung, tapi mau menikmati.. #payah”
