SOLOPOS.COM - Logo Asita (Dok. Solopos.com)
Ketut Ardana, Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali, mengatakan asosiasi ini sebelumnya telah menandatangani klausul kontrak sehingga Asita tidak bisa menaikkan tarif bergitu saja karena sebelumnya telah disepakati bersama antara partner di dalam maupun di luar negeri melalui kontrak tersebut.
“Adanya kenaikan BBM ini pastinya akan berimbas pada tarif sewa transportasi baik wisata maupun umum,” ujarnya, Senin (17/6/2013).
Menurutnya setiap kenaikan BBM sudah pasti ada dampaknya, salah satunya kenaikan sewa transportasi angkutan baik umum maupun angkutan wisata. Untuk itu, Ardana mengatakan bahwa sebelum penandatangan kontrak kepada beberapa partner baik dalam dan luar negeri, beberapa agen travel perjalanan wisata telah mengantisipasi hal tersebut.
“Kontrak tersebut berlaku satu tahun dan termasuk hal – hal seperti ini sudah diantisipasi sebelumnya oleh anggota asosiasi ini,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, kenaikan tarif masih menunggu keputusan dari Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba) yang sebelumnya telah mempridiksi kenaikan sebesar 15%.
Bagus Soediana, Ketua Pawiba, menambahkan pihaknya akan menaikkan tarif yang juga disesuaikan dengan kenaikan harga suku cadang akan tetapi harus menunggu kepastian dari kenaikan BBM.
“Kalau sudah pasti, sepekan kemudian baru direalisasikan kenaikan tarif sewa angkutan wisata. Hanya saja persentase kenaikan tarif Pawiba tidak akan sama persis dengan persentase kenaikan harga BBM.”
