Konsulat RI di Johor sedang mengupayakan untuk bertemu dengan empat nelayan malang itu.
“Ada nelayan kita yang ditahan oleh pihak Malaysia, bahkan pada saat ini pihak Konsultat Jenderal kita di Johor Baru sedang mengupayakan untuk bertemu dengan keempat nelayan kita tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (7/10).
Saat ini, menurut Marty, sedang dicari kepastian dimana lokasi dari kejadian penangkapan itu dilakukan. Bila memang ditangkap kepolisian Malaysia, maka lokasinya harusnya di wilayah perairan Malaysia.
Tetapi bisa saja yang terjadi adalah sebaliknya. “Apakah itu terjadi di wilayah Indonesia atau di wilayah Malaysia. Ini tentu suatu yang sudah ada SOP-nya. Itu semua harus kita pahami sebelum kita mengambil langkah-langkah,” kata Marty.
Marty menjelaskan, komunikasi dengan pihak Malaysia sedang dilakukan, agar nelayan yang ditangkap tersebut bisa dipenuhi hak-haknya.
“Sedang berjalan, saat ini dengan pihak kedutaan dan Konsultat Jenderal sedang melakukan upaya untuk agar kita bisa mendapatkan akses menemui empat melayan itu,” imbuh pria berkacamata ini.
Saat dikonfirmasi, apakah keempat nelayan tersebut ditabrak oleh polisi laut Malaysia, Marty belum bisa memastikan.
“Oh itu belum dapat dipastikan apa suasana atau situasi insiden itu. Apa ada pelanggaran wilayah atau ada insiden lainnya,” jawab Marty.
Dia berharap, solusi yang dicapai dalam kasus ini tentunya solusi akhir yang paling baik, yakni melalui adanya kepastian perbatasan.
Sepanjang wilayah perbatasan RI-Malaysia saat ini memang belum bisa dipastikans ehingga insiden penangkapan akan terus terulang.
dtc/nad