News
Senin, 7 Juni 2021 - 18:00 WIB

Kemesraan UNS dan Charoen Pokphand Berbuah Closed House Broiler

Bc  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan kandang closed house broiler kerjasama UNS Solo dan PT Charoen Pokphand Indonesia, di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. (Solopos.com-Humas UNS)

Solopos.com, SOLO – Kerjasama antara Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dengan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang sudah terjalin lama berbuah dibangunnya Closed House Broiler.

Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan kandang closed house broiler dilakukan di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Peletakan dihadiri Rektor UNS Solo, Prof. Jamal Wiwoho, Kamis (3/6/2021).

Advertisement

Ikut hadir, Rektor Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi UNS, Prof. Sajidan, Dekan FP UNS Prof. Samanhudi. Serta perwakilan pimpinan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Kandang Closed House Broiler dibangun untuk kepentingan praktik mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Peternakan Fakultas Pertanian (FP) UNS. Lahan yang digunakan merupakan hibah dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Advertisement

Kandang Closed House Broiler dibangun untuk kepentingan praktik mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Peternakan Fakultas Pertanian (FP) UNS. Lahan yang digunakan merupakan hibah dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

Baca juga: Charoen Pokphand Indonesia Hibahkan Close House kepada FP UNS

Dalam sambutannya, Prof. Jamal mengatakan hubungan antara UNS dan PT Charoen Pokphan Indonesia sudah sejak lama. Sehingga membuat kedekatan di antara kedua belah pihak menjadi sangat mesra.

Advertisement

“Saya mengucapkan terima kasih kepada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Ini bukan yang pertama karena tahun 2018 sudah ada kerja sama. Saya yakin seyakin-yakinnya ini bukan juga yang terakhir dan semoga ada kelanjutannya,” ujar Jamal.

Hibah lahan dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk kepada Prodi S-1 Peternakan FP UNS untuk Kandang Closed House Broiler, lanjut Jamal, merupakan bentuk nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Baca juga: UNS Bangun Tower Sebelas Lantai, Ada Fasilitas Olahraganya, Keren!

Advertisement

Kampus Merdeka

Hal itu tentunya sesuai dengan amanat dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Inovasi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim. Yang mendorong agar perguruan tinggi dapat membangun ekosistem Kampus Merdeka untuk menyelesaikan berbagai isu sosial masyarakat. Tantangan industri, dan masalah perguruan tinggi melalui kemitraan dengan industri, dunia usaha, dan dunia kerja, dan masyarakat.

“Ini bentuk-bentuk pendanaan antara UNS dengan DUDI. Mas Menteri sudah menginisiasi matching fund. UNS dengan PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk malah sudah direalisasi,” tambah Rektor UNS.

Untuk mendukung pembangunan Kandang Closed House Broiler ini, Prof. Jamal menyebut dana yang dikucurkan sebesar Rp2,3 miliar. Selain itu, UNS juga menyiapkan dana pendamping sebesar Rp800 juta.

Advertisement

“Saya yakin tahun-tahun ke depan bisa berbalik [untung]. Luar biasa karena UNS menjadi mitra ke-11 dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Tetapi, saya berharap kerja sama ini bisa berjilid,” ungkapnya.

Baca juga: Pesisir Wonogiri Diklaim Aman dari Tsunami, Tapi Kudu Waspada Gempa

Prof Jamal meminta agar Kandang Closed House Broiler dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Prodi S-1 Peternakan FP UNS semaksimal mungkin sebagai laboratorium praktik.

Ia juga mengingatkan agar hasil yang dicapai dari Kandang Closed House Broiler tidak hanya mendatangkan manfaat bagi UNS saja. Namun masyarakat di sekitar juga harus merasakan dampak positifnya.

“Hibah ini luar biasa karena ini juga merupakan realisasi dari gagasan besar Mas Menteri. Saya yakin dengan dibangunnya Kandang Closed House Broiler ini para mahasiswa kalau teori bisa di Kentingan dan praktiknya ada di sini. Saya berharap anak-anak mampu mengunakan ini sebagai laboratorium praktik. Untuk belajar bagaimana mempraktikkan, memanage, sampai mendistribusikan ayam,” pungkas Prof. Jamal

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif