News
Rabu, 10 Maret 2021 - 16:45 WIB

Kementan-BNI Bangun Ekosistem Smartfarming di Jawa Barat

Bc  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mentan Syahril Yasin Limpo panen jagung di pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi bersama petani milenial. (Istimewa-Kementan)

Solopos.com, BANDUNG — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri “Program Milenial Smartfarming” kerjasama PT BNI dengan Kementerian Pertanian. Program ini dilaksanakan di Desa Narawita Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi semua pihak yang peduli dan memiliki perhatian tinggi kepada para petani. Termasuk pula mereka yang telah melakukan upaya regenerasi petani.

Advertisement

“Siapa lagi yang akan membantu negara ini kalau bukan kita-kita semua. Saat ini yang penting dan mendesak adalah kebersamaan,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Menurut Mentan, momen hari ini merupakan wujud komitmen bersama antara pemerintah, BUMN, swasta dalam membangun ekosistem smartfarming.

Advertisement

Menurut Mentan, momen hari ini merupakan wujud komitmen bersama antara pemerintah, BUMN, swasta dalam membangun ekosistem smartfarming.

“Sinergi ini adalah bentuk nyata merealisasikan arahan dan visi Presiden. Yakni untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian berbasis teknologi,” ujar Mentan Syahrul.

Baca jugaMentan SYL: Pembangunan Hortikultura di 2021 Harus Lebih Baik

Advertisement

Direktur Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto mengatakan bahwa membangun pertanian membutuhkan effort yang luar biasa. Menurutnya, program intensifikasi dan ekstenfikasi perlu didukung dengan pola pembangunan yang sesuai dengan era sekarang, yaitu smartfarming.

“Disruption bukan hanya di teknologi tapi juga pada cara-cara lama. Cara lama mengelola pertanian mungkin bisa dikembangkan dengan smartfarming ini. Membaca cuaca, kapan pemupukan, bisa dideteksi dengan teknologi,” ujar Sis Apik.

Baca jugaCara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 14, Lengkap dengan Syaratnya!

Advertisement

Andil Milenial

Sementara itu, Andi perwakilan petani milenial penerima KUR mengatakan telah menggunakan aplikasi agree dan alat sensor ritx. Ia sebagai petani jagung sangat terbantu dengan aplikasi dan alat tersebut.

“Aplikasi ini mempermudah memantau lahan dimana dan kapanpun melalui handphone. Mulai dari penyiapan lahan, pemupukan, dan lain sebagainya. Alat sensor dapat mengendalikan lahan jagung,” ujarnya.

Baca jugaTegas, PKS Tolak Kebijakan Impor Beras

Advertisement

Jawa Barat menurut Mentan Syahril Yasin Limpo memiliki tanah yang subur dan indah. Diharapkan dengan adanya program milenial smartfarming, generasi milenian pun terlibat memajukan pertanian.

“Kurang apa lagi Allah berikan kepada Jawa Barat. Karena itu, petani-petani kita yang ada di Cicalengka ini harus mengoptimalkan pemberian ini. Milenial harus diturunkan. Sekarang, cari uang di desa. Karena di sana ada pertanian, sumber kehidupan,” pungkasnya

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif