News
Senin, 31 Agustus 2009 - 11:23 WIB

Kemenneg BUMN investigasi Pindad soal senjata

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Menneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan, segera menginvestigasi manajemen PT Pindad, terkait kasus penyitaan senjata yang diduga buatan perusahaan itu di Pelabuhan Filipina.

“Investigasi untuk memastikan apakah ada yang tidak beres dalam penjualan senjata Pindad,” kata Sofyan Djalil, di Kantor Kementerian Negara BUMN, Jakarta, Senin (31/8).

Advertisement

Sofyan menegaskan, peredaran senjata di dalam negeri termasuk produksi Pindad yang diekspor dikontrol sangat ketat oleh pemerintah.

“Pendalaman pemeriksaan agar diketahui apakah ekspor dilakukan secara ilegal atau tidak,” katanya.

Advertisement

“Pendalaman pemeriksaan agar diketahui apakah ekspor dilakukan secara ilegal atau tidak,” katanya.

Pindad, perusahaan yang masuk BUMN Strategis ini kembali mendapat sorotan ketika pada Kamis (27/8), petugas Bea Cukai Filipina menahan sebuah kargo berbendera Panama bernama “Capt Ufuk”.

Petugas menemukan 50 senapan buatan Pindad sejenis SS1-V1 dan beberapa perlengkapan militer lainnya.

Advertisement

Menurut Sofyan, dirinya sudah mendapat laporan langsung dari manajemen Pindad bahwa pengiriman senjata dilakukan sesuai aturan.

“Akan tetapi tidak cukup, kita segera kembangkan pemeriksaan lebih dalam,” katanya.

Kementerian Negara BUMN selaku kuasa pemegang saham Pindad diutarakan Sofyan, memiliki tanggung jawab pengawasan terhadap jalannya perusahaan.

Advertisement

“Secara korporasi kita perdalam lagi apakah mereka sudah betul-betul tunduk pada aturan mulai dari sisi kontrak produksi hingga kontrak penjualan. Jika terjadi pelanggaran atau di kontrak yang ada tentu itu akan mendapat sanksi,” ujar Sofyan.

Selain penahanan aparat Bea Cukai Filipina, Pindad sebelumnya sempat disorot terkait dugaan peluru produksi Pindad juga digunakan pada aksi penembakan di Freeport, Papua beberapa waktu lalu.

Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Sofyan, ia hanya menjelaskan tidak tahu.

Advertisement

“Tidak tahu saya, itu kan bisa dari berbagai sumber, Pindad bisa juga dari pihak kedua pihak ketiga,” katanya.

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif