News
Sabtu, 11 November 2023 - 21:25 WIB

Kemenkes: Banyak Penderita TBC Meninggal sebelum Mendapat Pengobatan

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang menderita TBC saat di kereta. (Suara.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut banyak penderita tuberkulosis (TBC) yang meninggal dunia sebelum pengobatan.

Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan mengenai TBC.

Advertisement

“Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang TBC sehingga banyak yang sudah bergejala namun belum mengakses layanan untuk pemeriksaan sehingga TBC semakin parah atau resistan, bahkan sampai meninggal sebelum memulai pengobatan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Sabtu (11/11/2023).

Dia mengatakan banyak masyarakat yang sudah diagnosis TBC namun tidak mengakses pengobatan karena alasan sosial, ekonomi, stigma serta kurangnya dukungan keluarga atau komunitas di saat pasien menjalani pengobatan.

Advertisement

Dia mengatakan banyak masyarakat yang sudah diagnosis TBC namun tidak mengakses pengobatan karena alasan sosial, ekonomi, stigma serta kurangnya dukungan keluarga atau komunitas di saat pasien menjalani pengobatan.

Ia mengakui belum seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta yang terlibat dalam program penanggulangan TBC.

“Banyak juga orang yang sudah didiagnosis TBC, namun tidak mengakses pengobatan karena berbagai alasan seperti masalah sosio-ekonomi, stigma, kurang maksimalnya komunikasi, informasi dan edukasi serta kurangnya dukungan keluarga atau komunitas di saat pasien menjalani pengobatan,” ujarnya.

Advertisement

PHBS yang dimaksud seperti tidak merokok, melakukan aktivitas fisik, makan makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, cuci tangan dengan sabun dan pengelolaan stres.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis 7 November 2023 masih menempatkan Indonesia pada urutan dua teratas kasus TBC di dunia.

Data di Global TB report pada 7 November 2023 menunjukkan urutan persentase jumlah kasus di dunia yaitu India (27 persen), Indonesia (10 persen), China (7,1 persen), Filipina (7,0 persen), Pakistan (5,7 persen), Nigeria (4,5 persen), Bangladesh (3,6 persen), dan Republik Demokratik Kongo (3,0 persen).

Advertisement

Laporan itu menginformasikan kasus TBC terus meningkat dari 10 juta orang di 2020 menjadi 10,3 juta orang pada 2021 dan kembali naik menjadi 10,6 juta orang pada 2022.

Sementara itu, berdasarkan data Kemenkes total kasus TBC tahun 2023 sebanyak 658.543 kasus per 3 November 2023.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif