Solopos.com, JAKARTA — Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berkicau lewat akun Twitternya, @SBYudhoyono, Kamis (9/2/2017). SBY mengomentari pertemuan pertemuan Menko Polhukam, Wiranto dengan sejumlah tokoh GNPF MUI seperti Habib Rizieq Shihab hingga Bachtiar Nasir.
Alhamdulillah,akhirnya pemerintah bertemu para pemimpin Aksi Damai. Pertemuan sejuk. Terima kasih Pak Wiranto, Habib Rizieq & yg lain *SBY*
Advertisement— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 10, 2017
Menurut SBY, dialog dalam pertemuan tersebut penting. Hal tersebut menunjukan sikap pemerintah dalam menangani masalah aksi pengerahan massa dalam jumlah besar.
Menurut SBY, dialog dalam pertemuan tersebut penting. Hal tersebut menunjukan sikap pemerintah dalam menangani masalah aksi pengerahan massa dalam jumlah besar.
Dialog kemarin penting. Pemerintah gunakan “soft power” dlm mencari solusi. Bukan kedepankan kekuatan & kekuasaan (hard power). *SBY* — S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 10, 2017
Amat melegakan pernyataan Habib Rizieq yg dukung tegaknya NKRI, Pancasila & Kebhinnekaan. Rakyat Indonesia ingin dengar scr langsung *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 10, 2017
Tak berhenti sampai di situ, SBY juga memuji Wiranto telah memberikan contoh baik.
Pak Wiranto telah berikan contoh baik. Negara & pemerintah perlakukan rakyatnya dgn hati & kasih sayang, bukan kekuasaan & kebencian. *SBY* — S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 10, 2017
SBY melanjutkan, demi rakyat, semua pihak perlu ciptakan situasi yang aman dan damai. Selanjutnya, dia mengajak semua pihak mengawal pilkada serentak 2017 agar tetap jujur dan adil.
Dalam penutupnya, SBY meminta semua pihak mengawal Pilkada serentak 2017 yang akan diselenggarakan pada Rabu, 15 Februari 2017.
Demi rakyat, semua pihak perlu ciptakan situasi yg aman & damai. Mari kawal pilkada serentak 2017 agar tetap jujur & adil *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) February 10, 2017
Seperti diketahui, Kamis sore WIB, pimpinan GNPF-MUI menemui Wiranto. Setelah pertemuan itu, Habib Rizieq Shihab mengatakan, pihaknya tetap akan menggelar aksi pada Sabtu 11 Desember 2017 atau lebih dikenal dengan aksi 112. Namun, hanya lokasinya saja yang berubah.
“Untuk aksi 112 tetap akan kita laksanakan. Kita mengambil keputusan kearifan untuk memindahkan lokasi aksi dari Monas menjadi zikir dan tausyiah nasional di Masjid Istiqlal,” ujarnya setelah bersilaturahmi ke kediaman Menko Polhukam Wiranto, Jalan Denpasar Raya, Jakarta Selatan, dikutip Solopos.com dari Okezone, Kamis (9/2/2017).
Menurutnya, pemindahan lokasi aksi untuk menjaga suhu politik jelang pemilihan gubernur (Pilgub) DKI. Selain itu, sambungnya, pemindahan itu dimaksudkan agar aksinya tidak disusupi peserta kampanye dari salah satu pasangan calon.
Sebab, apabila ada peserta kampanye yang ikut aksinya, maka kemungkinan besar akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kami tidak mau terjebak oleh kedua paslon ini. Kami mengambil keputusan sama habaib dan ulama menggelar di Masjid Istiqlal,” pungkasnya.