News
Kamis, 23 Juni 2011 - 15:41 WIB

Kemarau, warga lereng Menoreh kesulitan air bersih

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MAGELANG–Memasuki musim kemarau, warga di lereng Pegunungan Menoreh Kabupaten Magelang mulai kesulitan mendapatkan air bersih, karena debit air di sumur berkurang. Mereka pun mulai menghemat air.

Seorang warga Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur, Rumidah mengatakan, sumur yang dimilikinya kini menjadi sangat dalam, hingga 15 meter, dengan kedalaman air hanya tiga meter.

Advertisement

“Airnya pun keruh dan kotor, sehingga kalau mau dipakai harus diendapkan dahulu beberapa jam,” katanya, Kamis (23/6).

Air yang ada, menurutnya harus dihemat, yakni hanya untuk keperluan air minum. Adapun untuk mandi dan mencuci, ia terpaksa memanfaatkan sisa air di  tempat pemandian milik desa, serta ke sungai-sungai kecil yang masih mengalir.

Tarmidi, warga lainnya mengatakan, rata-rata ketinggian air dalam sumur milik warga, saat ini tinggal tersisa setengah meter dari dasar. “Bahkan sumur saya sudah kering. Padahal kedalamannya 12 meter,” jelasnya.

Advertisement

Dengan kondisi ini, untuk kebutuhan sehari-hari, dia pun harus meminta air dari tetangga-tetangga sekitarnya yang masih memiliki persediaan air di sumur. Setiap harinya, ia mengambil air lebih dari enam ember di rumah tetangga, untuk kebutuhan minum dan memasak. (Harian Jogja/Nina Atmasari)

Foto Ilustrasi

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif