News
Senin, 25 November 2013 - 04:14 WIB

Keluarga Polisi Tewas di SPK Mapolres Nganjuk Tak Lihat Alasan Bunuh Diri

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi polisi dan SS1 V2 (JIBI/Solopos/Antara/Jessica Wuysang)

Solopos.com, NGANJUK — Keluarga Bambang Setiawan, 31, mengaku tak melihat adanya alasan polisi itu melakukan bunuh diri. Seperti diberitakan Solopos.com, anggota Satuan Samapta Sahbara (Satsahbara) Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur itu ditemukan tewas bersimbah darah di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) mapolres setempat, Minggu (24/11/2013 sekitar pukul 16.08 WIB.

Para kolega korban yang bertugas di ruang SPK itu, sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, mengemukakan dugaan Bambang Setiawan bunuh diri. Kepala Kepolisian Daerah Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono yang datang ke lokasi pun mengonfirmasi kemungkinan yang dikemukakan tujuh rekan Bambang yang saat kejadian mengaku berada di ruang belakang SPK.

Advertisement

Meski demikian, Kapolda memerintahkan aparat Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) melakukan penyelidikan. Menurut dia, berdasarkan pemeriksaan di RS Bhayangkara Nganjuk diketahui adanya tiga luka tembak di dada bapak dua anak itu. Sepucuk Senapan Serbu (SS) seri V2 disebutnya sebagai senjata api yang memuntahkan peluru pencabut nyawa Bambang Setiawan.

Portal aneka berita Detikcom yang mengutip pesan singkatnya Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Kombes Pol Awi Setyono, Senin (25/11/2013) dini hari, menyebutkan ketiga peluru yang menghunjam di dada Bambang tembus hingga bagian belakang tubuhnya. “Tidak ada saksi. Kebetulan temannya izin salat Asar.”

Menanggapi kemungkinan bunuh diri sebagai penyebab kematian Bambang, pihak keluarganya menyatakan tak memiliki cukup alasan jika pun asumsi para kolega korban itu benar. Sepengetahuan mereka, korban adalah sosok suami yang baik dan selalu melindungi keluarga.

Advertisement

Bambang Setiawan juga dikenal sebagai sosok yang suka bergaul serta pendiam. “Walaupun kami bersaudara, dan rumah kami juga berdekatan, kami tidak mengetahui ada masalah apa,” kata Mardianto, paman korban.

Hingga Senin dini hari, jenazah Bambang masih disemayamkan di rumah sakit. Istri korban, Susi Handayani, dan keluarga masih berusaha mengurus jenazah Bambang yang rencananya akan dimakamkan Senin ini juga.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif