News
Jumat, 7 Oktober 2011 - 16:13 WIB

Kelompok bersenjata serang bus umum di Filipina, 2 tewas 20 luka

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RAWAN KEKERASAN -- Wilayah Maguindanao menjadi lokasi pembantaian bermotif politik terburuk di Filipina saat rombongan seorang kandidat gubernur setempat dibantai dalam perjalanan pendaftaran ke kantor panitia pemilu, November 2009. (www.mtholyoke.edu)

Cotabato (Solopos.com) – Sejumlah penyerang bersenjata menembaki dua bus di Provinsi Maguindanao, Filipina selatan, Jumat (7/10/2011). Dalam insiden di wilayah yang bergolak akibat separatisme dan maraknya kelompok-kelompok kriminal bersenjata itu, dua penumpang tewas sementara 20 orang lainnya cedera.

RAWAN KEKERASAN -- Wilayah Maguindanao menjadi lokasi pembantaian bermotif politik terburuk di Filipina saat rombongan seorang kandidat gubernur setempat dibantai dalam perjalanan pendaftaran ke kantor panitia pemilu, November 2009. (www.mtholyoke.edu)

Advertisement
Belum diketahui motif di balik serangan ini. Polisi setempat menduga ini adalah upaya perampokan atau penculikan. Kepala polisi Maguindanao, Felicisimo Khu, menyebut para anggota kelompok penyerang itu mengenakan seragam loreng bergaya militer dan mencoba menghentikan dua bus yang berjalan beriringan.

Veronica Cruz, salah satu penumpang yang cedera dan dirawat di rumah sakit setempat, menyebut pengemudi busnya yakin para pencegat bersenjata itu perampok sehingga memilih mempercepat laju bus. Bus yang di belakang mereka pun ikut-ikutan kabur. “Sopir melihat ada orang bersenjata di jalan tetapi mereka tidak terlihat seperti polisi atau tentara. Mereka juga menggulingkan pohon dan menaruh batu-batu besar di jalan sehingga supir yakin ini upaya perampokan,” papar Cruz. Ketika bus-bus mempercepat laju mereka, orang-orang bersenjata itu pun menembaki mereka.

Wilayah Filipina selatan selama ini sangat rawan akibat aktivitas berbagai kelompok bersenjata yang sebagiannya pelaku perampokan, pemerasan dan penculikan untuk mengumpulkan uang. Kelompok-kelompok bersenjata juga termasuk pemberontak separatis, pejuang militan, klan-klan politikus lokal dan para bandit, beberapa di antaranya terlibat bentrokan lantaran perebutan wilayah dan kekuasaan politik.

Advertisement

Provinsi ini menjadi lokasi pembantaian politik terburuk dalam sejarah Filipina ketika pada November 2009, sejumlah penyerang bersenjata menawan dan membantai 57 orang, sebagian di antaranya wartawan. Mereka yang dibantai ini adalah rombongan seorang kandidat gubernur yang sedang menuju kantor panitia pemilu untuk mendaftar.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Peta wilayah Maguindanao, Filipina

Lihat Peta Lebih Besar

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif