News
Rabu, 16 November 2016 - 01:00 WIB

Kelaparan di Nigeria Ancam 200 Kematian Anak per Hari

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kelaparan melanda negara Nigeria (Reuters)

Kelaparan di Nigeria mengancam kehidupan 200 anak per harinya.

Solopos.com, ABUJA – Krisis kelaparan di Nigeria bagian timur laut berpotensi menewaskan 200 anak per hari seiring terus memburuknya kondisi di wilayah itu.

Advertisement

Hal tersebut seperti dilansir Aljazeera.com, Selasa (15/11/2016), dilaporkan lembaga kemanusiaan internasional, Save the Children.

Krisis itu muncul sebagai hasil konflik di negara itu di mana kelompok militan Boko Haram terus melancarkan serangan dalam gerakan yang dimulai pada 2009.

Menurut Save the Children hasil pantuan kesehatan pada anak di wilayah timur laut Nigeria  pada Juni hingga Oktober lalu separuh dari jumlah balita menderita kekurangan gizi buruk akut. Jumlah tersebut dapat lebih besar karena banyak area yang tidak dapat dijangkau karena alasan keamanan.

Advertisement

Direktur Save the Children di Nigeria, Ben Foot, menjelaskan tak jarang penderita juga menderita penyakit lain seperti pneumonia, malaria dan diare. “Untuk beberapa kasus mungkin mereka menderita gizi buruk untuk kali kedua atau ketiga sehingga sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah,” ujarnya.

Sementara seorang ibu yang anaknya menderita gizi buruk, Zainabu Ibrahim, menceritakan Boko Haram menghentikan aktivitas pertanian. Ia yang berhasil melarikan diri dari kungkungan kelompok itu dan kini tinggal di sebuah kamp di Maiduguri membagi kisahnya. “Para pejuang Boko Haram menghentikan kami untuk bertani. Kami  benar-benar hidup dari [mengkonsumsi] buah dan tumbuhan liar. Kami datang ke sini beberapa bulan lalu,” tuturnya.

Kamp itu kini menjadi rumah bagi hampir 21.000 pengungsi. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO). Lebih dari 2,2 juta orang  di wilayah itu mengungsi, sementara tujuh juta lainnya diperkirakan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Advertisement

Korban tewas sejak Boko Haram memulai aksi untuk mendirikan sebuah negara baru  mencapai lebih dari 14.000 orang. Selain dari Nigeria, korban juga berasal dari Chad, Kamerun, dan Niger karena kelompok itu juga menyerang wilayah negara-negara tetangga.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif