News
Sabtu, 4 Januari 2014 - 05:10 WIB

KELANGKAAN ELPIJI SOLORAYA : Elpiji 12 Kg Mahal, Pengusaha Kecil Bingung Cari Pengganti

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Elpiji 12 Kg (Dok/JIBI)

Solopos.com, SOLO — Kalangan pengusaha kecil di Kota Solo banyak yang mengeluh dengan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram akhir-akhir ini. Kenaikan harga gas per tabung berkisar Rp50.000 dinilai sangat memberatkan.

“Saya pusing karena warung saya mayoritas yang beli kan mahasiswa. Kalau harga makanan dinaikkan mereka tentu akan berat dan saya juga tidak tega. Wong sekarang saja ibaratnya saya hanya mengambil sisa sedikit dari jualan. Karena siapa pun yang makan di sini saya suruh mengambil sendiri dan baru bayar nanti kalau selesai makan, bukan bayar dulu terus makan,” ujar salah satu pemilik warung makan di Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo, Nuri, 57, Jumat (3/1/2013).

Advertisement

Tak hanya langka, harga elpiji 12 kg juga melambung tinggi. Di tingkat pengecer, harga elpiji 12 kg mencapai Rp140.000 per tabung. Kalau dikalkulasi, kenaikan bisa mencapai lebih dari 50%. Sebab sebelumnya rata-rata pengecer menjual gas elpiji 12 kg seharga Rp90.000 per tabung.

Lebih lanjut, Nuri mengatakan dalam satu hari warungnya bisa menghabiskan tiga tabung gas 12 kg. Karena itu jika kenaikan per tabung Rp50.000, maka dalam sehari dia harus ketambahan beban Rp150.000.

Ditanya kemungkinan beralih ke elpiji 3 kg, dia mengaku dalam wakut dekat ini tidak mungkin. Sebab dia setidaknya harus mengganti kompor gas yang dipunyainya. “Kompor gas saya besar sekali. Jadi kalau memakai gas 3 kg tidak bisa. Karena itu saya masih pusing mengatasi ini,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, salah seorang penjual makanan kecil di Kleco, Gurmuk, 55, mengatakan kenaikan harga gas elpiji 12 kg dinilai sangat memberatkannya. Karena dia mengaku tak mungkin menaikkan harga jual makanan yang diproduksinya.

“Makanan yang saya jual makanan kecil seperti martabak, pastel, sosis, dan sebagainya. Saat ini makanan kecil buatan saya saya jual antara Rp1.000 sampai Rp1.500 per biji. Kalau menaikkan harga saat ini, saya tidak berani, saya khawatir nanti pembeli saya pada keberatan dan lari,” ujar dia.

Sementara itu salah seorang pengecer elpiji di Jajar, Laweyah, Solo, Tawar, 63, mengatakan pascakenaikan harga elpiji 12 kg, permintaan elpiji 3 kg meningkat tajam. Jika dalam kondisi normal dia hanya menjual 10 tabung per pekan, sekarang bisa mencapai 20 buah tabung per pekan.

Advertisement

“Saya terpaksa mengikuti teman-teman penjual lainnya menaikkan harga. Jadi elpiji 3 kg yang semula saya jual Rp14.000 per tabung, sekarang saya jual Rp15.000 per tabung. Itu pun saya batasi, satu orang hanya saya beri satu tabung tidak boleh lebih. Ini saya maksudkan agar tetangga saya juga kebagian,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif