News
Rabu, 18 November 2020 - 11:19 WIB

Kejatuhan Batu Meteor Langka, Pria Pembuat Peti Mati di Sumatra Utara Ini Jadi Miliarder

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi--Meteorit. (cbc.ca)

Solopos.com, SOLO -- Ada istilah "ketiban durian" untuk menunjukkan orang yang mendapat keberuntungan. Bagaimana kalau "ketiban meteorit"? pastinya mendapat beruntungan banyak banget.

Joshua Hutagalung bisa membuktikannya. Pria 33 tahun asal Kolang, Sumatra Utara itu mendadak menjadi miliarder ketika menemukan meteorit jatuh di atap rumahnya. Sebongkah batu luar angkasa itu diharga 1,4 juta poundsterling atau sekitar Rp26 miliar!

Advertisement

Batu luar angkasa seberat 2,1 kilogram itu meninggalkan lubang besar di atas ruang tamu lelaki yang bekerja sebagai pembuat peti mati itu. Saat jatuh, batu tersebut melesak sedalam 15 sentimeter di dalam tanah di samping rumah.

Astronom Deteksi Semburan Radio Misterius dari Galaksi Bima Sakti

Advertisement

Astronom Deteksi Semburan Radio Misterius dari Galaksi Bima Sakti

Meteorit umumnya dihargai per gram dengan varietas batuan murni termurah seharga 0,50 dolar hingga 5 dolar AS per gram. Dan logam ekstra terestrial langka dijual hingga 1.000 dolar AS per gram.

Josua yang berhasil menggali batu tersebut mengatakan bahwa meteorit masih hangat dan sebagian pecah saat disentuh.

Advertisement

Ini Rahasia Buat Video Youtube Jadi Trending, Nomor 5 Ampuh!

"Suaranya sangat keras sehingga beberapa bagian rumah juga bergetar. Dan setelah saya mencari, saya melihat atap seng rumah telah rusak. Saya menduga batu ini memang benda dari langit yang disebut orang sebagai meteorit karena tidak mungkin seseorang dengan sengaja melemparkannya atau menjatuhkannya dari atas," kata Josua, seperti dikutip Dailymail, Rabu (18/11/2020).

Penduduk setempat juga mendengar suara ledakan besar yang mengguncang rumah. Puluhan orang mengunjungi rumah Josua untuk melihat benda langka tersebut.

Advertisement

Dengan uang yang didapatnya, lelaki yang telah menjadi ayah dari tiga anak ini mengatakan akan menggunakan sebagian uang tersebut untuk membangun gereja di komunitasnya.

Hari Ini, Asteroid Seukuran 2 Bus Tingkat Hampiri Bumi

"Saya juga selalu menginginkan seorang anak perempuan dan saya harap ini pertanda bahwa saya akan cukup beruntung sekarang untuk memiliki anak perempuan," tambah Josua kepada The Sun.

Advertisement

Dicari Pakar Meteorit AS

Pakar meteorit Amerika Serikat, Jared Collins, mengatakan langsung pergi mencari Josua untuk melakukan negosiasi.

"Ini terjadi di tengah krisis Covid-19 dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu antariksa untuk diri sendiri atau bekerja sama dengan ilmuwan dan kolektor di Amerika. Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua," ucap Collins.

Fenomena Petir Elves dan Sprite di Jupiter Jadi Sasaran NASA

Collins kemudian mengirimkan meteorit itu ke Amerika Serikat yang dibeli oleh Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis.

Tiga fragmen lebih lanjut dari meteorit tersebut ditemukan di daerah terdekat ketika jatuh pada Agustus 2020 lalu. Di mana, satu ditemukan di area sawah kurang dari 3 kilometer dari rumah Josua. Menurut Lunar and Planetary Institute di Texas, meteorit itu kini secara resmi dinamai Kolang.

Menurut keterangan, bagian dalam meteor berwarna abu-abu tua dan hitam dengan bintik-bintik kecil berwarna terang. Fenomena jatuhnya meteorit ke daerah pemukiman sendiri cukup langka karena umumnya jatuh di hutan, gurun, ataupun lautan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif