News
Jumat, 10 Maret 2023 - 18:01 WIB

Kejam! Mario Dandy Tendang Kepala David lalu Selebrasi ala Cristiano Ronaldo

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mario Dandy Satriyo (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Aksi penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, 20, anak mantan pejabat kantor pajak Rafael Alun Trisambodo, terhadap David Ozora, 15, sungguh kejam.

Dalam kondisi korban tidak berdaya, Mario memperlakukan David layaknya dirinya sedang bermain sepak bola.

Advertisement

Mario menendang kepala David dengan keras sembari berteriak seolah-olah sedang mencetak gol ke gawang lawan dari tendangan bebas.

Tak hanya itu, seusai menendang ia lalu berselebrasi ala bintang Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.

Advertisement

Tak hanya itu, seusai menendang ia lalu berselebrasi ala bintang Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.

Fakta kejamnya penganiayaan Mario terhadap David terungkap dalam rekonstruksi yang digelar aparat Polda Metro Jaya, di lokasi kejadian yakni kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023) siang.

Dikutip Solopos.com dari siaran di TVOne, ada 28 adegan rekonstruksi yang diperagakan Mario Dandy dan rekannya, Shane Lukas.

Advertisement

Sepanjang reka ulang, Mario Dandy yang memakai masker terlihat terus menangis.

Ia kerap mendapat sorakan dari warga yang geram karena ulah kejamnya terhadap David Ozora, putra salah satu pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina tersebut.

Meski menangis Mario dan Shane akhirnya menyelesaikan adegan penganiayaan sadis yang membuat David koma lebih dari sepekan tersebut.

Advertisement

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan agenda rekonstruksi ulang penganiayaan dibagi menjadi tiga klaster.

Pembagian tiga klaster tersebut dimulai dari sebelum peristiwa Mario menganiaya David.

“Yang pertama kita memperagakan adegan di mana mulai adanya rencana dari tersangka MDS dan anak AG,” katanya seperti dikutip dari Antara.

Advertisement

Kemudian saat setelah menjemput pacar Mario, AG, 15, ada pertemuan kembali untuk menjemput tersangka Shane yang kemudian bersama-sama ke lokasi kejadian.

“Adegan berikutnya saat mendatangi rumah saksi, di mana di dalamnya ada korban, di situ ada adegan, kemudian setelah dari sana menuju TKP tempat terjadinya peristiwa penganiayaan,” ujar penyidik.

Dan pada adegan terakhirnya ditutup dengan mengevakuasi korban yang dilakukan oleh para saksi-saksi menuju ke rumah sakit.

Rekonstruksi hanya dihadiri dua tersangka yakni Mario dan Shane Lukas. Pacar Mario, AG, tidak dihadirkan karena masih di bawah umur sehingga perannya digantikan orang lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif