News
Senin, 15 November 2021 - 11:58 WIB

Kedaireka UNS Mendorong Klaster Ternak Kambing Perah di Gemolong Sragen

Wahyu Prakoso  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Tim Pelaksana Program Matching Fund Kedaireka 2021 UNS Joko Riyanto (kanan), anggota tim pelaksana Prof. Okid Parama Astirin (tengah), dan Owner Almahyra Farm Mohamad Yanuar Rifai mengecek kambing perah di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Sragen, Sabtu (13/11/2021). (Wahyu Prakoso/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melakukan pemberdayaan untuk mewujudkan klaster peternakan kambing perah di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Sragen tahun ini.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Sabtu (13/11/2021), puluhan peternak kambing setempat dan mahasiswa belajar pada workshop efisiensi reproduksi dan penyakit kambing perah di aula Almahyra Farm, Desa Purworejo. Mereka mendengarkan pemateri dari dosen UNS sekaligus anggota Persatuan Dokter Hewan Indonesia.

Advertisement

Aula tersebut telah dilengkapi berbagai sarana untuk presentasi dan pertemuan yang didanai Program Matching Fund Kedaireka 2021. Tak jauh dari aula ada mesin produksi pakan kambing yang sedang dioperasikan oleh pekerja.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Sragen Hari Ini (15/11/2021), Mana Saja?

Advertisement

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Sragen Hari Ini (15/11/2021), Mana Saja?

Ketua Tim Pelaksana Program Matching Fund Kedaireka 2021 UNS Joko Riyanto dan anggota tim pelaksana Prof. Okid Parama Astirin memantau proses produksi pakan kambing tersebut. Rencananya para peternak akan memasarkan produk pakan kemasan.

Sementara di belakang ruang produksi pakan ada ruang penyimpanan susu yang dilengkapi lemari pendingin. Peternak yang memerah susu dapat menyimpan susu pada lemari setiap hari sebelum dikirim ke pabrik di Jogja setiap pekan.

Advertisement

Baca Juga: 63 Orang Terjaring Vaksinasi di Sentra PKL Taman Kartini Sragen

Tempat Wisata dan Kedai

Selain Almahyra Farm, UNS dalam menjalankan Program Matching Fund Kedairaka 2021 menggandeng tiga mitra lain, yakni Mitra Karya Farm, CV Berkah Alam, dan Kelompok Tani Ternak.

Mitra Karya Farm merupakan peternakan milik perorangan dengan koleksi 200 ekor kambing dengan kandang baru yang dibangun secara ideal di lahan sekitar 3.000 meter persegi.

Advertisement

Lokasi tersebut terdapat area pacuan kuda yang bisa digunakan untuk belajar di luar kelas sekolah. UNS sedang menyiapkan lokasi sebagai tempat wisata dan kedai untuk memasarkan susu kambing olahan.

Sedangkan Kelompok Tani Ternak Jaya merupakan kelompok peternak dengan 15 anggota yang memiliki sekitar 30 ekor kambing. UNS hadir membantu pembibitan kambing, membangun biogas untuk memanfaatkan limbah ternak kambing, dan membentuk badan hukum.

Baca Juga: Pesan Peduli Lingkungan dalam Resepsi Ngunduh Mantu di Sragen

Advertisement

Adapun CV Berkah Alam merupakan produsen susu bubuk yang mengambil bahan baku dari para peternak setempat. Sebelumnya pemilik usaha menggunakan tenaga manual untuk memproses susu menjadi bubuk dan pengemasan. UNS memberikan hibah mesin supaya biaya produksi berkurang dan kapasitas produksi meningkat.

Joko menjelaskan UNS melibatkan mahasiswa dalam rangka melakukan merdeka belajar kampus merdeka berupa kegiatan magang, pelatihan, penelitian. Mahasiswa menggelar workshop mengenai peternakan.

“Kami mengembangkan dari hulu hilir mulai bibit, pakan, produksi susu segar, sampai produk karamel dan yoghurt. Di peternak kami melakukan pemberdayaan kelompok ternak. Harapannya ada peningkatan produksi, kualitas produk, dan diversitas produk,” paparnya.

Baca Juga: Masuk Taman Sukowati Sragen Wajib Skrining PeduliLindungi

Menurut dia, timnya menyalurkan Rp1,174 miliar bersumber dari Platform Kedaireka yang merupakan wadah kolaborasi perguruan tinggi dengan industri. Empat mitra juga berbagi investasi yang nilainya hampir aama. Kedua pendanaan tersebut dikelola bersama.

Owner Almahyra Farm Mohamad Yanuar Rifa’i mengatakan investasi yang telah dilakukan untuk kebutuhan bersama dan mewujudkan klaster peternak kambing Gemolong. Para mitra terbuka dengan UNS yang melakukan pelatihan, workshop, magang, dan penelitian.

“Program Kedaireka menggiring kami untuk beternak lebih profesional. Mereka mendukung kami sarana biogas, tempat pemerahan alat modern, dan tempat produksi pakan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif