News
Senin, 4 Maret 2024 - 16:51 WIB

Kecurangan Akademik Jadi Inspirasi Tema Peraih Juara Lomba Esai Nasional

Gilang Ramadhan  /  Damar Sri Prakoso  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Digi-Watchdog (Sumber: Desain Pribadi)

Kecurangan akademik sebagai salah satu penghambat efektivitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran memang tidak mungkin untuk ditiadakan secara sepenuhnya.

Digi-Watchdog merupakan inovasi produk pengawas digital yang digagas dalam upaya mengatasi masalah kecurangan akademik pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Advertisement

Caranya, dengan mengintegrasikan sistem digitalisasi di dalamnya, berupa Kinect Sensor dan Artificial Intelligence terintegrasi sistem website.

Melalui sistem tersebut, diharapkan akan menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran, sehingga indikator yang didapatkan dari evaluasi pembelajaran bisa menjadi daya pendukung untuk peningkatan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik menuju pencapaian SDGs 2030.

Advertisement

Melalui sistem tersebut, diharapkan akan menjadi solusi alternatif dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan evaluasi pembelajaran, sehingga indikator yang didapatkan dari evaluasi pembelajaran bisa menjadi daya pendukung untuk peningkatan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik menuju pencapaian SDGs 2030.

Hal itu disampaikan Gilang Ramadhan, Rohmad Tri Susilo, dan Muhammad Zian, mahasiswa UNY Jogja melalui esai yang berjudul Digi-Watchdog: Inovasi Sistem Teknologi Pengawas Ujian Digital Berbasis Kinect Sensor Dan Artificial Intelligence Terintegrasi Sistem Website Sebagai Upaya Mengatasi Kecurangan Akademik Pada Evaluasi Pembelajaran.

Esai mereka diganjar penghargaan sebagai juara III Lomba Esai Nasional Censor Festival 2024 yang diselenggarakan FISIP UNS Solo.

Advertisement

Salah satu survei yang dilakukan oleh Mushtofa, et al (2021), terhadap 260 peserta didik menunjukkan 93,5% peserta didik mengaku pernah mencontek, dengan frekuensi sebanyak 158 siswa mangaku pernah melakukan kecurangan akademik berupa menyontek sebanyak 1- 5 kali, selanjutnya 74 siswa mengaku melakukan lebih dari 10 kali, serta sisanya mengaku melakukan sebanyak 6-10 kali.

Angka ini tentu dapat menjadi mengindikasikan tingginya tingkat kecurangan akademik oleh peserta didik pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Selanjutnya, masih minimnya upaya pengintegrasian sistem teknologi yang relevan dalam meminimalkan tingkat kecurangan peserta didik pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran (Safitri & Damaianti, 2021).

Advertisement

Hanya sebagian kecil dari lembaga pendidikan ataupun tenaga pendidik yang mampu mengintegrasikan sistem teknologi tersebut, pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Dalam mengatasi berbagai masalah kecurangan akademik peserta didik, terutama pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran, diperlukan upaya yang relevan dengan kondisi perkembangan zaman saat ini.

Digi-Watchdog merupakan inovasi sistem teknologi pengawas ujian digital berbasis Kinect Sensor dan Artificial Intelligence terintegrasi sistem website.

Advertisement

Sistem yang diintegrasikan dalam produk ini, meliputi sistem integrasi hardware dan sistem integrasi software.

Sistem integrasi hardware meliputi sistem Kinect Sensor, dan perangkat komputer pengguna. Sementara itu, sistem integrasi software meliputi sistem Artificial Intelligence dan sistem website sebagai wadah integrasi produk.

Hardware dan software diintegrasikan sebagai bentuk alternatif kepaduan sistem guna memberikan kemudahan pada pengoprasian perangkat keras (hardware) melalui sistem operasi perangkat lunak (software).

Mekanisme kerja Digi-Watchdog sebagai pengawas ujian digital pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran, akan memainkan peran tenaga pendidik untuk mengoperasikan server utama pada perangkat yang digunakan.

Tenaga pendidik akan menjadi host yang membuka sistem Digi-Watchdog melalui: alur registrasi sebagai host pada website Digi-Watchdog, pendistribusian kode undangan kepada setiap perangkat yang digunakan oleh peserta didik, serta penerima laporan hasil rekapitulasi sistem pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Pada pelaksanaannya, tenaga pendidik sebagai server utama bisa menggunakan dua sistem ujian evaluasi pembelajaran, yakni sistem CBT (Computer Based Test) dan PBT (Paper Based Test).

Apabila menggunakan sistem CBT, maka proteksi pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran akan melibatkan sistem Artificial Intelligence di samping sistem Kinect Sensor.

Sementara itu, sebaliknya jika menggunakan sistem PBT maka yang akan lebih dominan berperan dalam sistem proteksi adalah sistem Kinect Sensor.

Selanjutnya, peserta didik akan menggunakan sistem Digi-Watchdog melalui: alur registrasi sebagai user participant pada website Digi-Watchdog, menerima pendistribusian kode undangan untuk masuk kepada sistem yang telah terhubung dengan server utama pada perangkat tenaga pendidik, yang telah terproteksi dengan sistem Kinect Sensor dan Artificial Intelligence.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif