SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan di Jembatan Jurug Solo (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO — Wiswanto, 42, pengemudi truk tronton berpelat nomor F 9004 FC yang meruntuhkan besi pembatas ketinggian Jembatan Jurug, Solo mengaku tak menyadari muatannya menyudul besi itu hingga runtuh. Pria asal Banyuanyar RT 002/RW 002, Banjarsari, Solo itu bahkan baru mengetahui bahwa besi reruntuhan jembatan itu menyebabkan tewanya seorang pengendara sepeda motor setelah diberi tahu warga yang melihat insiden itu.
Seperti diberitakan Solopos.com, besi pembatas ketinggian Jembatan Jurug runtuh di jalur jalan nasional Solo-Surabaya itu, Kamis (22/8/2013). Besi itu menyebabkan tewasnya Damar Ivandi, 24, warga Pucang Sawit, RT 002/RW 012, Jebres, Solo. Damar diduga menabraknya besi reruntuhan jembatan itu sehingga terjatuh dan tewas di lokasi kejadian.
Namun kejadian itu tak disadari Wiswanto yang kini dianggap paling bertanggung jawab atas musibah itu karena memuati bak truknya melebihi kapasitas. Sebagaimana diungkapkan Kanit Laka Satlantas Polresta Solo AKP Sutiman Hadi tinggi portal hanya 4,2 meter padahal kain muatan truk itu mencapai 4.3 meter.
“Saya tidak mengetahui kalau ada portal, namun saya sadar ada yang menyangkut dan warga berteriak akhirnya saya baru sadar kalau portal roboh,” kata Wiswanto. Ia juga mengaku tidak menduga portal yang roboh itu menyebabkan tewasnya pengendara sepeda motor yang melintas di belakang truknya.
Wiswanto mengaku baru mengetahui musibah itu setelah warga mengabarinya tentang adanya korban yang meninggal dunia akibat insiden itu. Ia mengaku kaget dan shock mengetahui peristiwa tersebut memakan korban jiwa.
Menurut Wiswanto, ia sebelumnya kerap melintasi kawasan tersebut namun tidak pernah menyadari adanya portal. “Saya sering lewat situ, namun tidak memperhatikan kalau ada portal,” tambahnya.