News
Minggu, 6 Desember 2015 - 14:50 WIB

KECELAKAAN MUARA ANGKE : Dihub: Metromini Sering Serobot Palang Pintu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto kecelakaan Commuter Line tabrak Metromini di Muara Angke (Twitter.com/@abahcileles13)

Kecelakaan di Muara Angke antara commuter line dengan metromini mengakibatkan 13 orang tewas.

Solopos.com, JAKARTA-Bus kota Metromini 80 jurusan Kalideres-Grogol sering menyerobot paling pintu pelintasan kereta, kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yani Wahyu.

Advertisement

Yani mengatakan hal itu saat berada di lokasi kecelakaan antara kereta rel listrik (KRL) dengan Metromini 80 di perlintasan Angke yang menyebabkan 13 orang tewas dan tujuh orang mengalami luka-luka.

“Ini harus diselesaikan. Tidak boleh ada korban seperti ini. Perlintasan sudah ditutup, kenapa masuk?” katanya.

Ia mengatakan sopir Metromini telah lalai sehingga orang lain menjadi korban. Menurut dia, Pemprov DKI akan menerapkan sanksi keras terhadap Metromini 80.

Advertisement

“Kami akan evaluasi trayeknya. Kalau perlu dicabut,” katanya menegaskan.

Sebanyak 13 jenazah tabrakan KRL dengan bus kota Metromini telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk proses identifikasi.

Kapolsek Tambora Kompol Wirdhabto di lokasi kecelakaan perlintasan Angke, Jakarta Barat, Minggu, menyebutkan sebanyak tujuh korban luka lainnya telah dibawa ke RS Tarakan, RS Sumber Waras, dan RS Atmajaya untuk mendapatkan perawatan medis. Menurut dia, semua korban merupakan penumpang bus dan tidak ada korban dari penumpang KRL. Ia mengatakan bahwa tabrakan antara dua transportasi umum itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di perlintasan jalan antara Stasiun Bandan dan Stasiun Duri.

Advertisement

Saksi mata, kata Kapolsek Tambora, menyebutkan petugas palang pintu perlintasan sudah menutup jalan karena KRL akan lewat. Namun, palang perlintasan hanya menutup 2/3 badan jalan sehingga ada celah jalan yang tidak tertutup. Bus kota Metromini jurusan Kalideres-Grogol menerobos pelintasan sehingga dihantam KRL yang sedang melintas dari utara. Akibatnya, bus terseret sekitar 200 meter dan menewaskan 13 orang dan melukai tujuh orang lainnya. Untuk memudahkan evakuasi korban, petugas gabungan memotong badan bus kota.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif