News
Senin, 15 April 2013 - 14:36 WIB

KECELAKAAN LION AIR : Evakuasi Bodi Pesawat Diperkirakan Rampung 2 Hari

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung berfoto dengan memanfaatkan serpihan badan pesawat Boeing 737 Lion Air yang jatuh sebelum mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali. Pengnakatan tubuh pesawat tersebut saat ini sedang diupayakan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Pengunjung berfoto dengan memanfaatkan serpihan badan pesawat Boeing 737 Lion Air yang jatuh sebelum mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali. Pengnakatan tubuh pesawat tersebut saat ini sedang diupayakan. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

DENPASAR — Tim evakuasi memprediksi evakuasi pengangkatan badan pesawat Lion Air JT 904 ke bibir pantai selesai dalam 2 hari karena terkendala minimnya alat berat serta kondisi alam yang tidak memungkinkan.
Advertisement

Ketua tim dari TNI AU sekaligus Komandan Pangkalan TNI AU Ngurah Rai, Letnan Kolonel Penerbang Atang Sudradjat mengatakan pengangkatan badan pesawat Lion Air yang mengalami kecelakaan setelah gagal mendarat di landasan pacu Ngurah Rai pada Sabtu (13/4/2013) ditarget selesai dalam 2 hari. “Saat ini pemetaan cuaca dan ombak di titik lokasi sedang dipelajari,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (15/4/2013).

Atang menyebut, kecelakaan yang dialami Lion Air jurusan Bandung-Denpasar dengan nomor registrasi PK-LKS itu sangat spesifik. Badan pesawat terapung di perairan tepi runway 09 di bandara Ngurah Rai. “Pada spesifikasi kecelakaan itu, Ngurah Rai belum mempunyai alat berat untuk evakuasi. Sehingga perlu ada estimasi jangka waktu khusus.”

Namun, untuk mempercepat pengerjaan PT Angkasa Pura masih mengooordinasikan bantuan untuk segala keperluan pengangkatan bangkai pesawat, termasuk pengoperasian kapal penarik dari Surabaya.” katanya.

Advertisement

Selain alat berat, lanjutnya, cuaca juga sangat menentukan jalannnya evakuasi. Tim evakuasi yang dipimpin langsung oleh general manager PT ANgkasa Pura I, Purwanto, ini harus tetap mempertahankan badan pesawat terapung dengan jarak 10 meter dari bibir pantai.

Untuk mempertahankan badan pesawat terapung, diperlukan penghitungan pasang surut air laut. Pada kondisi pasang, tim terpaksa akan menjalankan pemotongan badan pesawat pada bagian atas. “Namun begitu surut, tim akan melanjutkan pemotongan ke bagian bawah badan pesawat. Kondisi cuaca yang bagus dipastikan memudahkan tim dalam proses evakuasi.”
Secara jadwal, kata Atang, evakuasi akan dimulai pada pukul 13.00 wita. Namun, evakuasi masih dalam tahap persiapan. Sejumlah skema masih dimatangkan terkait keamanan dan keselamatan serta kondisi lingkungan. Tim evakuasi diketuai oleh General Manager PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Purwanto.

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, sejumlah petugas dari TNI AU, Lion Air, Angkasa Pura I dan Basarnas mulai memadati ujung runway 09 yang menjadi titik lokasi pesawat dengan nomor registrasi PK-LKS menlakukan pendaratan darurat.

Advertisement

Saat ini kondisi pesawat yang terbelah, mulai tenggelam pada bagian ekor. Untuk menghindari hanyutnya bangkai pesawat yang membawa 101 penumpang dan 7 kru ini, tim mengaitkan badan dengan tali.

Sementara itu, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait memastikan jumlah penumpang pesawat Lion Air B737-800NG rute Bandung-Denpasar yang tergelincir di laut dekat Bandara Ngurah Rai Bali, berjumlah 101 orang. Mereka terdiri dari 95 penumpang dewasa, 5 anak-anak, dan 1 bayi. Pesawat diawaki oleh tujuh orang. Dengan demikian total ada 108 orang.
Akibat kecelakaan itu, badan pesawat patah di bagian belakang dekat ekor. Namun, tidak ada korban meninggal dalam musibah itu dengan seluruh penumpang berhasil dievakuasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif