News
Sabtu, 26 September 2015 - 16:00 WIB

KECELAKAAN KULONPROGO : Sebatang Kara, Nenek Kulonprogo Ini Tewas Tertimpa Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Garis Polisi (JIBI/Dok)

Kecelakaan di Kulonprogo ini menimpa seorang nenek yang hidup sebatang kara.

Solopos.com, KULONPROGO — Seorang nenek-nenek warga Dusun II Desa Brosot, Galur, Kulonprogo, tewas setelah tertimpa reruntuhan dapurnya, Sabtu (26/9/2015). Krama Wiyadi, 83, nama nenek itu, diduga sedang duduk di dapurnya dan tiba-tiba bangunan tersebut roboh dan langsung menimpa tubuhnya.

Advertisement

Kapolsek Galur, Kompol Gito Dwi S, membenarkan adanya peristiwa itu. Korban diketahui sedang duduk di dapurnya. Dia mengatakan, dapur tersebut berada di bagian lain dari rumahnya. “Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WIB. Tiba-tiba bangunan ambruk dan langsung menimpa korban,” ujar Gito.

Gito memaparkan berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan anggotanya, bangunan rumah itu memang sudah reyot. Sebagian besar bangunan terbuat dari kayu dan bambu yang sudah lapuk sehingga rentan ambrol.

“Korban tewas karena tertimpa reruntuhan kayu dan bambu. Kejadian itu diketahui langsung oleh dukuh setempat,” imbuh Gito.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dusun II Brosot Pujio kepada petugas mengatakan, nenek tersebut tengah duduk santai di dapurnya saat kejadian. Tiba-tiba bangunan rumah itu doyong dan atapnya roboh yang akhirnya langsung menimpa korban. “Dia [korban] sedang duduk, lalu tiba-tiba bangunan ambrol dan langsung menimpanya,” ujar Pujio.

Kepada petugas Pujio mengatakan, korban selama ini hidup sebatang kara usai suaminya meninggal dunia. Korban memiliki seorang anak angkat, namun saat ini tinggal di Jakarta. “Jenazah korban diserahkan ke pak dukuh. Karena dia [korban] sebatang kara, tidak ada keluarga lainnya,” jelas Gito.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif