KARANGANYAR — Polisi masih belum menetapkan siapa tersangka kecelakaan maut yang melibatkan Bus Mira dengan mobil Daihatsu Xenia di Jalan Raya Solo-Sragen Km 15, Nglarangan, Kebakkramat, Karanganyar, Minggu (15/1/2012). Kecelakaan itu menyebabkan pasangan suami istri (Pasutri) penumpang bus Mira tewas di tempat.

Kasatlantas Polres Karanganyar AKP A Aidil Fitri Syah melalui Kanitlaka Ipda Yulianto ketika dihubungi Espos, Senin (16/1/2012) mengatakan belum bisa menetapkan tersangka atas kasus kecelakaan maut bus Mira yang terguling di Nglarangan tersebut. Pihaknya masih meminta keterangan para saksi terkait kasus tersebut.

Kanitlaka juga mengatakan sopir bus Mira, Mujiyono Slamet, 44 hingga kini masih diperiksa secara intensif di Mapolres Karanganyar. Pihaknya belum bisa menetapkan pihak manapun sebagai tersangka dalam kecelakaan tersebut. Menurut dia, keterangan sopir dan penumpang bus sangat diperlukan untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan (BAP). “Sekarang masih dalam proses sidik. Termasuk penyebab kecelakaan yang menewaskan dua penumpang bus,” jelasnya.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan, Kanitlaka mengatakan telah memiliki gambaran adanya dugaan pelanggaran lalu lintas sebelum kecelakaan maut terjadi. Terlihat jejak bekas pengereman bus sebelum bus akhirnya menabrak jembatan dan nyungsep ke sawah. Namun demikian, dia belum bisa memastikan apakah sopir bus bersalah atau tidak. Guna menetapkan status tersangka atau tidak pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Kami belum bisa pastikan apakah sopir busnya yang salah atau tidak,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Solo-Sragen KM 15 tepatnya di depan PT Manunggal Adipura, Nglarangan, Kebakkramat, Karanganyar, Minggu (15/1/2012) dinihari. Bus Mira jurusan Surabaya-Jogja terguling setelah menabrak mobil dan tembok jembatan. Dua penumpang tewas ditempat, sementara belasan lainnya luka-luka. Korban tewas adalah pasangan suami istri (Pasutri) bernama Faizatul Latifah, 35 dan Mustamin, 40, warga Pulorejo, Ngoro, Jombang, Jawa Timur.

JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif