SOLOPOS.COM - Sukarelawan gabungan mengevakuasi mayat bocah asal Jebres, Solo, di dekat Jembatan Sapen, Sragen, Minggu (5/2/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)
Kecelakaan air Solo, jasad bocah asal Jebres yang hanyut di Kali Anyar, Jumat, ditemukan di Sragen.
Solopos.com, SRAGEN — Sukarelawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, tim Search and Rescue (SAR) Himalawu, Korps Suka Rela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) dan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Sragen, menemukan jasad Ade Putra Setiawan, 9, Minggu (5/2/2017) pagi.
Bocah asal Jebres, Solo, hanyut terbawa arus Kali Anyar saat memancing di dekat Jembatan Mipitan, Jebres, Jumat (3/2/2017). Jasad Ade ditemukan di Sungai Bengawan Solo tak jauh dari Dusun Ngeluk, Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, sekitar pukul 04.50 WIB.
Tim gabungan memantau setiap benda yang hanyut di permukaan Sungai Bengawan Solo sejak Sabtu (4/2/2017) malam pukul 22.00 WIB. Mereka memasang tenda di pinggiran Jembatan Sapen. Pemantauan dilakukan dengan mata telanjang.
“Jasad bocah mengapung di sungai terpantau dari Jembatan Sapen. Kami lalu mengejar jasad itu menggunakan perahu. Derasnya arus sungai membuat korban baru bisa dievakuasi dari sungai pada jarak sekitar 2 km dari Jembatan Sapen,” terang Koordinator KSR PMI Sragen Endro kepada Solopos.com, Minggu.
Sebelumnya, pada Jumat tim sukarelawan PMI dan BPBD juga menjemput jasad Ginem, 66, warga Desa Mlale, Kecamatan Jenar, Sragen, yang ditemukan hanyut di Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro. Ginem hanyut di Sungai Bengawan Solo sejak 19 Januari lalu.
”Tim yang berangkat ke Bojonegoro terdiri atas BPBD, PMI, Polsek Jenar, dan ahli waris. Kami tiba di Bojonegoro sekitar pukul 02.00 WIB. Polres Bojonegoro langsung menyerahkan jenazah ke pihak keluarga. Rombongan kembali ke Sragen dan tiba di rumah duka, Sabtu, sekitar pukul 08.00 WIB,” terang Endro.